Tampaknya usaha keras itu sia-sia saja, karena tidak ada perkembangan yang berarti. Seolah-olah calon kupu-kupu itu telah sampai ke satu titik akhir dan tidak bisa berlanjut lagi. Maka dia memutuskan untuk membantu kupu-kupu itu. Pria ini mengambil gunting dan membuka kepompong, dan kupu-kupu itu segera dapat keluar dengan sangat mudahnya. Tapi apa yang terjadi? Tubuh kupu-kupu itu tidak sempurna, bentuknya kecil dan sayapnya tidak dapat mengembang.
"Tidak lama lagi sayapnya pasti terbuka, membesar, dan berkembang..." Pria itu terus memperhatikan dan berharap. Tapi itu tidak terjadi... Kenyataannya, kupu-kupu itu malah menghabiskan seluruh hidupnya merayap dengan tubuhnya yang lemah dan sayap yang terlipat. Kupu-kupu itu tidak pernah bisa terbang...
Pria itu berniat baik dengan perbuatannya, tapi sayangnya dia tidak mengerti, bahwa perjuangan kupu-kupu untuk lepas dari kepompongnya dengan mengeluarkan seluruh cairan dari tubuhnya adalah suatu proses yang sangat penting. Proses itu dibutuhkan agar sayapnya dapat berkembang dan siap untuk tebang begitu dia keluar dari kepompongnya, seperti yang telah ditentukan Tuhan...
Seringkali perjuangan adalah sesuatu yang kita butuhkan dalam hidup ini. Jika Tuhan membiarkan kita hidup tanpa cobaan, kondisi itu akan membuat kita lemah, kita tidak akan sekuat seperti apa yang kita harapkan, dan kita tidak akan pernah terbang.
Kita meminta kekuatan... dan Tuhan memberi kita kesulitan untuk kita hadapi dan membuat kita menjadi kuat.
Kita meminta kebijaksanaan. .. dan Tuhan memberikan kita masalah yg harus kita pecahkan.
Kita meminta kemakmuran.. .dan Tuhan memberikan otak dan kekuatan untuk bekerja.
Kita meminta keberanian.. .dan Tuhan memberi kita tantangan untuk kita hadapi.
Kita meminta cinta...dan Tuhan memberikan orang yang dalam kesulitan untuk kita bantu.
Kita meminta pertolongan. ..dan Tuhan memberi kita kesempatan.
Kita tidak menerima apa yang kita inginkan... tapi kita menerima apa yang kita butuhkan.
Jalanilah hidup tanpa ketakutan, hadapi semua masalah dan yakinlah bahwa kita dapat mengatasi semua itu.
"Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun."
Sumber: Milis FHUKI-1987
Tidak ada komentar:
Posting Komentar