13 Mei 2012

Perbatasan RI - PNG

Pada saat kunjungan dinas ke Provinsi Papua, maka saya menyempatkan diri untuk mengunjungi daerah perbatasan Papua New Guinea. Daerah perbatasan ini berjarak sekitar 80 km dari pusat kota Jayapura, sedangkan jarak tempuh dengan kendaraan darat memakan waktu sekitar 1,5 jam. Kualitas jalan sangat bagus namun jalan cukup berkelok-kelok menembus kaki perbukitan.

Skouw Military Post
Salah satu kampung yang saya lewati adalah kampung Nafri. Info yang menarik ditempat ini adalah anda harus mengendarai mobil super hati-hati, karena apabila menabrak babi atau anjing maka ganti rugi yang diminta bisa puluhan sampai ratusan juta. Karena mereka scara adat menghitung kerugian dengan proyeksi ke depan. Misalnya; Babi ini tahun depan punya anak 5 harga 1 babi Rp. 5 juta maka 5 x 5 juta harus anda keluarkan dalam-dalam dari kocek anda.

Setelah itu perjalanan melewati sebuah jembatan yang membentang diatas sungai Tami,  kami menjumpai pos pertama di Muara Tami. Sesuai aturan yang berlaku kaca mobil harus dibuka, namun tidak perlu menghentikan mobil. Mobil berjalan pelan, say hello dan melambaikan tangan saja cukup kepada tentara penjaga perbatasan, dan mereka pun akan melambaikan tangan dengan ramah juga.

Kemudian sampai di sebuah pos penjaga perbatasan di daerah Skouw, yang di jaga oleh Satuan Tugas Batalyon Infanteri Lintas Udara 431 (Satgas Yon Inf Linud 431) dengan semboyan “Satria Setia Perkasa”. Tidak jauh disana terlihat sebuah pasar perbatasan yang ramai dikunjungi oleh orang PNG untuk membeli berbagai keperluan hidup. Orang PNG membeli bahan kebutuhan pokok, seperti beras, gula, tepung, rokok, bahan sandang, barang elektronik, dll dengan menggunakan mata uang yang disebut Kina (1 Kina = Rp. 3.000). Sebagian dari mereka membawa barang dengan menggunakan kereta dorong, mirip dengan kereta dorong untuk mengangkut bahan bangunan, sebagian dipanggul biasa. Para pedagang umumnya berasal dari Makassar.

Batalyon Infanteri LINUD 431
Setelah melewati pasar tersebut maka terdapat Gerbang Selamat Datang “Welkam Long Papua Niugini Jesus Christ is Lord over this land”. Kemudian terdapat sebuah zona bebas yang hanya berjarak sekitar 10 meter, ada pagar pembatas setinggi 1,5 meter. Konon area ini adalah tempat pertukaran sandera jika terjadi peperangan .Untuk anda yang melewati zona bebas ini dan memasuki wilayah PNG maka masih diizinkan, begitu pula sebaliknya. Disitu terdapat menara pengintai, yang dibangun sangat tinggi dengan kibaran bendera merah putih diatasnya. Selain pos jaga kedua negara, terdapat juga kantor imigrasi dan rumah dinas para petugas di perbatasan.

Welkam Long Papua Niugini
Tugu Perbatasan RI - PNG
Lukautim yu yet long
Penduduk PNG
OTW to PNG
@PNG
Tanpa terasa hari sudah semakin sore, maka harus segera meninggalkan kawasan ini karena batas waktu yang diberikan adalah sampai dengan jam 16.00 Waktu Indonesia Timur. Selamat tinggal PNG “Gudbai Tenkyu Long Kam Lukim Papua Niugini God Istap Wantaim Yu”.

Gudbai Tenkyu Long Kam Lukim Papua Niugini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar