25 April 2010

Hukum truk sampah

Suatu hari saya naik sebuah taxi dan menuju ke Bandara. Kami melaju pada jalur yang benar ketika tiba-tiba sebuah mobil hitam melompat keluar dari tempat parikr tepat di depan kami. Supir taxi menginjak pedal rem dalam-dalam hingga ban mobil berdecit dan berhenti hanya beberapa centimeter dari mobil tersebut.

Pengemudi mobil hitam tersebut mengeluarkan kepalanya dan mulai menjerit ke arah kami.


Supir taxi hanya tersenyum dan melambai pada orang orang tersebut. Saya benar-benar heran dengan sikapnya yang bersahabat.


Maka saya bertanya, "Mengapa anda melakukannya? Orang itu hampir merusak mobil anda dan dapat saja mengirim kita ke rumah sakit!"


Saat itulah saya belajar dari supir taxi tersebut mengenai apa yang saya kemudian sebut "Hukum Truk Sampah".


Ia menjelaskan bahwa banyak orang seperti truk sampah.


Mereka berjalan keliling membawa sampah, seperti frustrasi, kemarahan, kekecewaan.


Seiring dengan semakin penuh kapasitasnya, semakin mereka membutuhkan tempat untuk membuangnya, dan seringkali mereka membuangnya kepada anda.


Jangan ambil hati, tersenyum saja, lambaikan tangan, berkati mereka, lalu lanjutkan hidup.

Jangan ambil sampah mereka untuk kembali membuangnya kepada orang lain yang anda temui, di tempat kerja, di rumah atau dalam perjalanan. Intinya, orang yang sukses adalah orang yang tidak membiarkan "truk sampah" mengambil alih hari-hari mereka dengan merusak suasana hati.

Hidup ini terlalu singkat untuk bangun di pagi hari dengan penyesalan, maka:
  • Kasihilah orang yang memperlakukan anda dengan benar, berdoalah bagi yang tidak
  • Hidup itu 10% mengenai apa yang kau buat dengannya dan 90% tentang bagaimana kamu menghadapinya
  • Hidup bukan mengenai menunggu badai berlalu, tapi tentang bagaimana belajar menari dalam hujan
Selamat menikmati hidup yang diberkati dan bebas dari "sampah"

Sumber: Milis FHUKI-1987

Jarum pentul

Melihat pertumbuhan anak gadisnya yang sudah mulai dewasa dan cantik, sang Ibu memanggilnya dan memberi pesan kepada anak gadisnya tersebut, demikian...

Ibu : Nak... Tolong dijaga baik-baik keperawanan kamu, jangan sampai jatuh sebelum kamu menikah !


si Gadis : Baik bu, aku akan ingat pesan ibu dan akan menjaganya dengan baik.

Suatu hari si Gadis pergi jalan-jalan, dan sepanjang perjalanannya sang anak selalu berjalan pelan-pelan dan selalu menengok ke belakang dan melihat apakah ada yang terjatuh...

Ditengah perjalanan si Gadis  bertemu seorang pemuda sekampungnya, dan ternyata sang pemuda dari tadi memperhatikan ada yang aneh dengan tingkah anak gadis tersebut..kemudian sang pemuda menegur gadis tersebut...


Pemuda : saya perhatikan dari tadi jalanmu selalu menengok kebelakang, ada apa?


Gadis : Anu mas, aku takut keperawananku jatuh.


Pemuda : Oohh... gitu toh! Gimana kalau kamu ikut aku ke rumahku, biar kaperawananmu aku paku pakai jarum pentul biar tidak jatuh !?..setelah itu kamu tidak perlu takut lagi dan berjalan pun tidak perlu pelan-pelan bahkan melompat-lompat juga dia tidak akan jatuh...


si Gadis : Beneran mas ? Aku mau dong !, tapi sakit tidak mas…

Pemuda : pertama sih agak sakit.tapi hanya sebentar saja, setelah itu kamu akan enak...

Sampai dirumah,  sang pemuda mengajak gadis tersebut ke kamarnya dan langsung melakukan pemakuan ke gadis tersebut, dengan menggunakan jarum pentul asli punya sang pemuda. Pada saat dilakukan pemakuan pertama kali..si gadis meringis kesakitan…

si Gadis : Mas... Kok sakit sekali sih ???


Pemuda : Iya, karena jarum pentulnya agak besar, biar kuat dan enggak jatuh lagi kalau kamu jalan !..dan kayaknya jarum pentulnya tidak cukup satu..deh..harus tiga, karena keperawananmu agak berat...dan jarum yang kedua dan ketiga kamu tidak akan kesakitan lagi seperti tadi..

si Gadis : ya sudah deh mas..masukin aja ke tiga jarum pentul punya mas itu...

Setelah selesai pemakuan sebanyak tiga kali, pemuda tersebut menyuruh gadis tersebut untuk membuktikan omongannya. kemudian si gadis melompat-lompat dan berlari kesana kemari dan memang tidak terjatuh pikirnya. Dengan gembira ia berterima kasih kepada pemuda tersebut dan pamit pulang.

Karena sudah sore si gadis tidak jadi pergi jalan-jalan tapi langsung kembali kerumahnya. dia pulang sambil berlari-lari dan sesampainya dirumah, ia langsung menemui ibunya, dengan wajah gembira...

si Gadis : Bu... sekarang ibu tidak usah kuatir lagi dengan keperawananku akan jatuh dan aku juga tidak takut lagi

si Ibu dengan kebingungan bertanya : memangnya ada apa dengan keperawananmu itu...

si Gadis : karena tadi sudah di paku biar kuat dan tidak mungkin bisa jatuh lagi!!


Ibu : Di pakuuuuuuuuuuuuuuuuuu.......??????????????????? !!!!!!...


si Gadis  : Iya... pakai jarum pentul punya anak kampung desa sebelah! Jarumnya kuat dan besar, tiga kali lagi di pakunya, kata anak kampung itu biar kuat dan tidak akan  jatuh lagi.

Mendengar perkataan anaknya seketika ibunya pingsan....

Sumber: Milis FHUKI-1987

24 April 2010

Jangan menunda kesempatan!

Ada seorang pengusaha muda yang pagi itu terburu-buru berangkat kantor karena ia bangun rada kesiangan. Sementara pagi itu ia ada meeting dengan rekan bisnis-nya. Karena terburu-buru, ia tidak sempat menikmati sarapan pagi buatan isterinya.

Ia lalu memutuskan untuk mampir ke sebuah toko untuk membeli roti sebagai ganti sarapan pagi. Pikirnya, "nanti roti ini dimakan di kantor saja". Ketika ia sedang memilih roti yang hendak dibelinya, matanya tertarik mengamati seorang anak kecil berusia kira-kira sepuluh tahun yang sedang memilih bunga di toko sebelah. Anak kecil ini terlihat sedang tawar menawar harga bunga dengan pelayan toko tersebut.

"Mbak, harga bunga ini berapa?" tanyanya kepada pelayan toko. "Lima puluh ribu rupiah", jawab sang pelayan. Kemudian ia memilih bunga yang lain dan bertanya kembali, "Kalau bunga yang ini berapa?".

"Ini lebih mahal lagi, seratus lima puluh ribu rupiah!" jawab sang pelayan. "Kalau yang ini berapa?" tanyanya sambil menunjukkan bunga yang lebih bagus lagi. "Ini harganya dua ratus lima puluh ribu, nak!" jawab sang pelayan. Anak ini terlihat bingung karena harga bunganya bertambah tinggi, sementara ia tidak menyadari bahwa bunga yang ia tunjuk itu bunga yang paling bagus. Dengan sedih ia bertanya, "Adakah bunga yang harganya lima ribu?" .

Anak ini ternyata hanya memiliki uang lima ribu rupiah walau keinginannya untuk mendapatkan bunga itu sangat besar. Belum sempat pelayan toko itu menjawab, pengusaha muda ini segera bertanya kepada sang anak, "Nak, kamu mau beli bunga buat siapa?"

Kemudian anak ini menjawab, "Saya mau beli bunga buat mama, karena hari ini mama ulang tahun!" Pengusaha muda ini tersentak, dalam hatinya ia berkata, "Wah... mati aku, aku lupa! Hari ini isteriku ulang tahun. Aku belum mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya. Kalau sampai aku lupa, ia bisa marah!"

Segera ia berkata kepada pelayan toko, "Mbak, saya beli bunga ini. Saya beli 2 ikat. Satunya buat anak ini. Tolong nanti antar bunga ini ke alamat rumah saya," katanya sambil memberikan kartu namanya. Kemudian pengusaha muda itu memberikan bunga tersebut kepada sang anak dan mengucapkan terima kasih sudah mengingatkannya bahwa hari ini ternyata isterinya juga berulang tahun. Anak itu kemudian pergi.

Pengusaha ini segera bergegas ke mobilnya dan melanjutkan perjalanan ke kantor. Ketika ia sedang mengendarai mobil, ia melewati anak kecil tadi sedang berjalan. Iapun berhenti dan bertanya apakah ia satu jurusan dengannya. Anak kecil itu mengiyakan dan kemudian masuk ke dalam mobilnya. Sampai di suatu tempat yang agak sepi anak ini minta turun. Pengusaha muda tersebut heran melihat anak kecil ini masuk melewati sebuah lorong kecil.

Karena penasaran, ia mengikuti sang anak dari belakang. Betapa terkejutnya ia ketika melihat anak kecil ini menaruh bunganya di sebuah gundukan tanah kuning yang masih basah.

Kemudian ia bertanya, " Nak, ini kuburan siapa? " Anak kecil itu kemudian menjawab, " Oom, hari ini mama ulang tahun. Tetapi sayang, mama baru saja meninggal dua hari yang lalu. Oleh sebab itu saya datang ke tempat ini untuk membawakan mama bunga dan mengucapkan selamat ulang tahun." Pengusaha muda begitu tersentak dengan perkataan anak ini.

"Apakah isteriku masih hidup saat ini? " tanyanya dalam hati. Segeralah ia berlari masuk ke mobil, mengendarainya dengan kecepatan tinggi dan menuju ke toko tadi. Dengan terengah-engah ia berkata kepada pelayan toko, "Mana bunga yang tadi saya beli? Bunganya tidak usah dikirim, biar saya saja yang langsung memberikannya ke tangan isteri saya. " Dengan cepat ia menyambar bunga tersebut dan menyetir pulang.Sampai di rumah, ia segera berlari mendapatkan isterinya. "Puji Tuhan! Isteriku masih hidup! " 

Sambil memberikan bunga ia berkata, " Isteriku, selamat ulang tahun". Kemudian ia mencium dan memeluk isterinya kuat-kuat sambil mengucap syukur kepada Tuhan. Sambil menangis ia berkata, " Terima kasih, Tuhan.Engkau masih memberikan kesempatan kedua kepadaku. "

Banyak diantara kita terlalu sibuk dengan aktifitas sehari-hari. Aktifitas dan rutinitas ternyata sudah � membunuh � perhatian dan momen-momen penting yang harus dinikmati bersama orang-orang yang kita kasihi; orang tua, suami, isteri, anak-anak, dan saudara-saudara kita. Demi mengejar karier, uang dan jabatan bahkan pelayanan banyak orang melupakan keluarga.

Seorang businessman hanya berpikir bahwa memenuhi kebutuhan materi isteri dan anak-anak sudah membuatnya merasa menjadi ayah yang baik. Seorang pelayan Tuhan berpikir bahwa dengan sibuk dalam pelayanan dan dikenal di mana-mana sudah membuatnya merasa menjadi orang yang benar di dalam keluarganya.

Kita tidak sadar, kita sudah salah jika berpikir demikian. Hari ini, kalau kita masih diberi kesempatan untuk hidup semua hanyalah kasih karunia Tuhan.

Oleh sebab itu, jangan tunggu sampai besok untuk menunjukkan kasih dan sayang kita kepada orang-orang disekitar kita, terutama orang-orang yang paling dekat dengan kita. Jangan tunggu mereka mati kita baru menyadarinya. Jangan tunggu sampai besok!

Karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi dengan hari esok. Jika kita masih hidup pada hari ini berarti ini kesempatan kedua buat kita. Ambil kesempatan kedua yang Tuhan anugrahkan buat kita hari ini.

Sumber: sabda.org

18 April 2010

Modus baru penyelundupan barang

Sebuah keluarga di sebuah Provinsi Selatan China, dibingungkan saat peti jenazah dari nenek mereka tiba dari Amerika. Peti itu dikirimkan oleh salah satu sepupu mereka di sana.

Jenazah nenek mereka nampak sangat terhimpit di dalam peti dan tidak ada ruang lagi yang tersisa. Saat mereka membuka tutup peti jenazah itu, mereka menemukan sebuah surat di atasnya dan isinya adalah sebagai berikut :

Sepupuku yang terkasih, bersama ini aku kirimkan tubuh nenek karena dia ingin untuk dikremasikan di tanah leluhur kita di Tung Shin. Maaf aku tidak bisa datang karena gajiku sudah tidak bersisa lagi.


Kalian akan menemukan di dalam peti, di bawah tubuh nenek, 12 kaleng Yohmeitsu, 10 kantong coklat Swiss! Dan beberapa kantong Chinatown Lap Cheong. 


Itu semua untuk kalian, dibagi rata, ya!


Di kaki nenek, kalian akan menemukan sepasang sepatu Nike Air (ukurannya 10) untuk Ah Cu. Juga ada 2 pasang sepatu untuk Ah Mei dan Ah Lien. Semoga ukurannya cocok.

Nenek memakai 6 buah T-Shirt CK (Calvin Klein). Yang ukurannya besar untuk Ah Bak dan yang lain untuk para keponakan. Kalian pilih sendiri yang mana kalian suka.


2 buah celana jeans Armani yang nenek pakai adalah untuk anak-anak. Jam tangan Rolex yang selama ini Lee Ah Bai inginkan ada di tangan kiri nenek.

Untuk bibi Pei Pei , nenek mengenakan kalung, cincin dan anting merk Tiffany yang selama ini engkau inginkan. Itu semua untukmu. Juga ada 6 buah kaos kaki Polo yang dipakai nenek dibagi juga untuk para sepupu.


Jangan lupa, beritahu aku apa lagi yang kalian butuhkan karena kakek akhir-akhir ini juga memburuk kesehatannya. .. aku dapat mengirimkan semua itu saat kakek kita kembali ke sana juga.

Salam manis,

Dari sepupumu di Amerika.

Sumber: Milis FHUKI-1987

Mengapa saya suka bahasa Indonesia


Bahasa Indonesia memang lebih nyaman. Coba aja ngomong kalimat-kalimat di bawah ini.

Bahasa Indonesia:
"Tiga nenek sihir melihat tiga buah arloji merk Swatch. Nenek sihir mana melihat pada arloji Swatch yang mana?"
Dalam bahasa Inggris:
"Three witches watch three Swatch watches. Which witch watch which Swatch watch?

Yang lainnya...

Bahasa Indonesia:
"Tiga nenek sihir biseksual mengagumi kenop kenop dari tiga arloji Swatch. Nenek sihir biseksual mana yang memandangi kenop arloji
Swatch yang mana?"

Dalam bahasa Inggris:
"Three switched witches watch three Swatch watch switches. Which switched witch watch which Swatch watch switch?

Pengin tahu, ternyata bahasa jawa juga gak kalah belibetnya dibanding bahasa Inggris gitu,loh :

Bahasa Indonesia :
Ketika saya kelas 2 (SD) ,pembantu saya grosiran kalung dan (jualan) kolak dari (buah) kolang-kaling (sebanyak) 2 kilo di seberang sungai
..gitu,lho!

Bahasa Jawa (kawi) :
Kolo kulo kelas kalih kuli kulo kulak kalung kalian kolak kolang-kaling kalih kilo kulon kali ..kae, lo! ..:-)

Sumber: Milis FHUKI-1987

17 April 2010

Maafkan ayah, nak...

Seperti biasa Rudi, kepala cabang di sebuah perusahaan swasta terkemuka di Jakarta, tiba di rumahnya pada pukul 9 malam. Tidak seperti biasanya, Ikhsan, putra pertamanya yang baru duduk di kelas dua SD yang membukakan pintu. Ia nampaknya sudah menunggu cukup lama.

Kok, belum tidur? sapa Rudi sambil mencium anaknya. Biasanya, Ikhsan memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika ia akan berangkat ke kantor pagi hari. Sambil membuntuti sang ayah menuju ruang keluarga, Ikhsan menjawab, aku nunggu Ayah pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji Ayah? Lho, tumben, kok nanya gaji Ayah? Mau minta uang lagi, ya? Ah,enggak. Pengen tahu aja.Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Ayah bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp 400.000,-. Dan setiap bulan rata-rata dihitung 25 hari kerja. Jadi, gaji Ayah dalam satubulan berapa, hayo?


Ikhsan berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar, sementara ayahnya melepas sepatu dan menyalakan televisi. Ketika Rudi beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian, Ikhsan berlari mengikutinya.Kalau satu hari ayah dibayar Rp. 400.000,- untuk 10 jam, berarti satu jam ayah digaji Rp. 40.000,- dong, katanya. Wah, pinter kamu. Sudah, sekarang cuci kaki, bobok, perintah Rudi. Tetapi Ikhsan tak beranjak. Sambil menyaksikan ayahnya berganti pakaian, Ikhsan kembali bertanya, Ayah, aku boleh pinjam uang Rp 5.000,- nggak? Sudah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam begini? Ayah capek. Dan mau mandi dulu. Tidurlah.

Tapi, Ayah …..kata Ikhsan
Kesabaran Rudi habis. Ayah bilang tidur! Hardiknya mengejutkan Ikhsan. Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya.

Usai mandi, Rudi nampak menyesali hardikannya.Ia pun menengok Ikhsan di kamar tidurnya. Anak kesayangannya itu belum tidur. Ikhsan didapatinya sedang terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp 15.000,- ditangannya.

Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Rudi berkata, Maafkan Ayah, Nak. Ayah sayang sama Ikhsan.Buat apa sih minta uang malam-malam begini? Kalau mau beli mainan, besok kan bisa. Jangankan Rp. 5.000,- lebih dari itu pun ayah kasih.

Ayah, aku nggak minta uang. Aku pinjam. Nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini. Iya, iya, tapi buat apa? tanya Rudi lembut‚ Aku menunggu Ayah dari jam 8. Aku mau ajak Ayah main ular tangga. Tiga puluh menit saja. Ibu sering bilang kalau waktu Ayah itu sangat berharga. Jadi, aku mau beli waktu ayah.

Aku buka tabunganku, ada Rp 15.000,-. Tapi karena Ayah bilang satu jam Ayah dibayar Rp. 40.000,-, maka setengah jam harus Rp. 20.000,-. Duit tabunganku kurang Rp. 5.000,-. Makanya aku mau pinjam dari Ayah, kata Ikhsan polos.


Rudi terdiam. Ia kehilangan kata-kata.Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat.
 
Maafkan Ayah, Nak.....

Sumber: Milis FHUKI-1987

Empat Skenario

Skenario 1
Andaikan kita sedang naik di dalam sebuah kereta ekonomi. Karena tidak mendapatkan tempat duduk, kita berdiri di dalam gerbong tersebut. Suasana cukup ramai meskipun masih ada tempat bagi kita untukmenggoyang-goyangkan kaki. Kita tidak menyadari handphone kita terjatuh. Ada orang yang melihatnya, memungutnya dan langsung mengembalikannya kepada kita.


"Pak, handphone bapak barusan jatuh nih," kata orang tersebut seraya memberikan handphone milik kita. Apa yang akan kita lakukan kepada orang tersebut?


Mungkin kita akan mengucapkan terima kasih dan berlalu begitu saja.


Skenario 2
Sekarang kita beralih kepada skenario kedua.
Handphone kita terjatuh dan ada orang yang melihatnya dan memungutnya. Orang itu tahu handphone itu milik kita tetapi tidak langsung memberikannya kepada kita. Hingga tiba saatnya kita akan turun dari kereta, kita baru menyadari handphone kita hilang. Sesaat sebelum kita turun dari kereta, orang itu ngembalikan handphone kita sambil berkata, "Pak, handphone bapak barusan jatuh nih."
Apa yang akan kita lakukan kepada orang tersebut?
Mungkin kita akan mengucapkan terima kasih juga kepada orang tersebut. Rasa terima kasih yang kita berikan akan lebih besar daripada rasa terima kasih yang kita berikan pada orang di skenario pertama (orang yang langsung memberikan handphone itu kepada kita). Setelah itu mungkin kita akan langsung turun dari kereta.

Skenario 3
Marilah kita beralih kepada skenario ketiga.
Pada skenario ini, kita tidak sadar handphone kita terjatuh, hingga kita menyadari handphone kita tidak ada di kantong kita saat kita sudah turun dari kereta. Kita pun panik dan segera menelepon ke nomor handphone kita, berharap ada orang baik yang menemukan handphone kita dan bersedia mengembalikannya kepada kita. Orang yang sejak tadi menemukan handphone kita (namun tidak memberikannya kepada kita) menjawab telepon kita.
"Halo, selamat siang, Pak.
Saya pemilik handphone yang ada pada bapak sekarang," kita mencoba bicara kepada orang yang sangat kita harapkan berbaik hati mengembalikan handphone itu kembali kepada kita.
Orang yang menemukan handphone kita berkata, "Oh, ini handphone bapak ya. Oke deh, nanti saya akan turun di stasiun berikut. Biar bapak ambil di sana nanti ya." Dengan sedikit rasa lega dan penuh harapan, kita pun pergi ke stasiun berikut dan menemui "orang baik" tersebut. Orang itu pun memberikan handphone kita yang telah hilang.
Apa yang akan kita lakukan pada orang tersebut?
Satu hal yang pasti, kita akan mengucapkan terima kasih, dan seperti nya akan lebih besar daripada rasa terima kasih kita pada skenario kedua bukan?
Bukan tidak mungkin kali ini kita akan memberikan hadiah kecil kepada orang yang menemukan handphone kita tersebut.

Skenario 4
Terakhir, mari kita perhatikan skenario keempat.
Pada skenario ini, kita tidak sadar handphone kita terjatuh, kita turun dari kereta dan menyadari bahwa handphone kita telah hilang, kita mencoba menelepon tetapi tidak ada yang mengangkat.
Sampai akhirnya kita tiba di rumah. Malam harinya, kita mencoba mengirimkan SMS :
"Bapak / Ibu yang budiman.
Saya adalah pemilik handphone yang ada pada bapak / ibu sekarang. Saya sangat mengharapkan kebaikan hati bapak / ibu untuk dapat mengembalikan handphone itu kepada saya. Saya akan memberikan imbalan sepantasnya. "
SMS pun dikirim dan tidak ada balasan. Kita sudah putus asa. Kita kembali mengingat betapa banyaknya data penting yang ada di dalam handphone kita. Ada begitu banyak nomor telepon teman kita yang ikut hilang bersamanya. Hingga akhirnya beberapa hari kemudian, orang yang menemukan handphone kita menjawab SMS kita, dan mengajak ketemuan untuk mengembalikan handphone tersebut.
Bagaimana kira-kira perasaan kita?
Tentunya kita akan sangat senang dan segera pergi ke tempat yang diberikan oleh orang itu. Kita pun sampai di sana dan orang itu mengembalikan handphone kita. Apa yang akan kita berikan kepada orang tersebut?
Kita pasti akan mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepadanya, dan mungkin kita akan memberikannya hadiah (yang kemungkinan besar lebih berharga dibandingkan hadiah yang mungkin kita berikan di skenario ketiga).

Apa yang kita dapatkan dari empat skenario cerita di atas?

Pada keempat skenario tersebut, kita sama-sama kehilangan handphone, dan ada orang yang menemukannya.

Orang pertama menemukannya dan langsung mengembalikannya kepada kita.
Kita berikan dia ucapan terima kasih.

Orang kedua menemukannya dan memberikan kepada kita sesaat sebelum kita turun dari kereta.
Kita berikan dia ucapan terima kasih yang lebih besar.

Orang ketiga menemukannya dan memberikan kepada kita setelah kita turun dari kereta.
Kita berikan dia ucapan terima kasih ditambah dengan sedikit hadiah.

Orang keempat menemukannya, menyimpannya selama beberapa hari, setelah itu baru mengembalikannya kepada kita.
Kita berikan dia ucapan terima kasih ditambah hadiah yang lebih besar.

Ada sebuah hal yang aneh di sini.

Cobalah pikirkan, di antara keempat orang di atas, siapakah yang paling baik?
Tentunya orang yang menemukannya dan langsung memberikannya kepada kita, bukan?

Dia adalah orang pada skenario pertama.
Namun ironisnya, dialah yang mendapatkan reward paling sedikit di antara empat orang di atas.

Manakah orang yang paling tidak baik?
Tentunya orang pada skenario keempat, karena dia telah membuat kita menunggu beberapa hari dan mungkin saja memanfaatkan handphone kita tersebut selama itu.
Namun, ternyata dia adalah orang yang akan kita berikan reward paling besar.

Apa yang sebenarnya terjadi di sini?

Kita memberikan reward kepada keempat orang tersebut secara tulus, tetapi orang yang seharusnya lebih baik dan lebih pantas mendapatkan banyak, kita berikan lebih sedikit.

OK, kenapa bisa begitu?

Ini karena rasa kehilangan yang kita alami semakin bertambah di setiap skenario.

Pada skenario pertama, kita belum berasa kehilangan karena kita belum sadar handphone kita jatuh, dan kita telah mendapatkannya kembali.

Pada skenario kedua, kita juga belum merasakan kehilangan karena saat itu kita belum sadar, tetapi kita membayangkan rasa kehilangan yang mungkin akan kita alami seandainya saat itu kita sudah turun dari kereta.

Pada skenario ketiga, kita sempat merasakan kehilangan, namun tidak lama kita mendapatkan kelegaan dan harapan kita akan mendapatkan handphone kita kembali.

Pada skenario keempat, kita sangat merasakan kehilangan itu.

Kita mungkin berpikir untuk memberikan sesuatu yang besar kepada orang yang menemukan handphone kita, asalkan handphone itu bisa kembali kepada kita. Rasa kehilangan yang bertambah menyebabkan kita semakin menghargai handphone yang kita miliki.

Saat ini, adakah sesuatu yang kurang kita syukuri?

Apakah itu berupa rumah, handphone, teman-teman, kesempatan berkuliah, kesempatan bekerja, atau suatu hal lain. Namun, apakah yang akan terjadi apabila segalanya hilang dari genggaman kita. Kita pasti akan merasakan kehilangan yang luar biasa. Saat itulah, kita baru dapat  mensyukuri segala sesuatu yang telah hilang tersebut.

Namun, apakah kita perlu merasakan kehilangan itu agar kita dapat bersyukur?

Sebaiknya tidak. Syukurilah segala yang kita miliki, termasuk hidup kita, selagi itu masih ada. Jangan sampai kita menyesali karena tidak bersyukur ketika itu telah lenyap dari diri kita. Jangan pernah mengeluh dengan segala hal yang belum diperoleh. Bahagialah dengan segala hal yang telah diperoleh. Sesungguhnya, hidup ini berisikan banyak kebahagiaan. Bila kita mampu memandang dari sudut yang benar.

Sumber: Milis FHUKI-1987

15 April 2010

Buku Tabungan

Priya menikah dengan Hitesh. Pada pesta pernikahan, ibu Priya memberinya sebuah buku tabungan. Di dalamnya berisi tabungan sejumlah Rs.1000 (Rp 246.000). Dia berkata, "Priya, terimalah buku tabungan ini. Gunakan sebagai buku catatan dari kehidupan pernikahanmu. Jika ada satu peristiwa bahagia atau yang bisa dikenang, masukkan sejumlah uang tabungan di dalamnya.

Tulis kejadian yang kamu alami di baris catatan yang ada di sampingnya. Semakin besar kenangan terhadap peristiwa itu, masukkan uang tabungan yang lebih besar. Ibu sudah melakukan di awal pernikahanmu ini.. Lakukan selanjutnya bersama Hitesh. Saat kamu melihat kembali tahun-tahun yang telah berlalu, kamu akan mengetahui betapa bahagianya kehidupan pernikahan yang kamu miliki."

Priya memberitahukan hal ini kepada Hitesh setelah pesta usai. Mereka berdua setuju bahwa ini adalah ide yang sangat bagus dan mereka tidak sabar menanti saatnya untuk memasukkan tambahan uang tabungan ke dalam buku itu. Ini yang mereka lakukan setelah beberapa waktu :- 7 Februari : Rs 100 (Rp 24.600), perayaan ultah pertama untuk Hitesh setelah menikah.- 1 Maret : Rs 300 (Rp 73.800), gaji Priya naik- 20 Maret : Rs 200 (Rp 49.200), berlibur ke Bali- 15 April : Rs 2.000 (Rp 492.000), Priya hamil- 1 Juni ; Rs 1,000 (Rp 246.000), Hitesh dipromosikan ... dan seterusnya ...

Akan tetapi setelah beberapa tahun berlalu, mereka mulai beradu pendapat dan bertengkar untuk hal-hal yang sepele. Mereka saling diam. Mereka menyesal telah menikahi orang yang paling buruk di dunia ... tidak ada lagi cinta ... sesuatu yang sangat tipikal di masa ini.

Suatu hari Priya berkata pada ibunya, "Ibu, kami tidak bisa bertahan lagi. Kami setuju untuk bercerai. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana saya telah memutuskan menikah dengan orang ini !"

Ibunya menjawab, "Baiklah, apa pun yang kamu ingin kerjakan kalau sudah tidak bisa bertahan. Tetapi sebelum kamu melangkah lebih jauh, tolong lakukan hal ini. Ingat buku tabungan yang ibu berikan saat pesta pernikahan kalian? Ambil semua uangnya dan belanjakan sampai habis. Kamu tidak bisa terus menyimpan catatan di buku tabungan itu untuk sebuah pernikahan yang buruk."

Priya berpikir bahwa itu benar. Jadi dia pergi ke bank, menunggu di antrian dan berencana menutup buku tabungan itu. Ketika menunggu, dia melihat catatan yang ada di buku tabungan di tangannya. Dia melihat, melihat, dan melihat. Kemudian ingatan akan semua kebahagiaan dan sukacita di masa-masa yang telah lewat muncul kembali di pikirannya. Air mata menggenang dan berurai di pipinya. Kemudian dia bergegas meninggalkan bank dan pulang. Ketika sampai di rumah, Priya memberikan buku tabungan itu pada Hitesh, dan memintanya untuk memasukkan sejumlah uang ke tabungan itu sebelum mereka bercerai. Hari esoknya, Hitesh mengembalikan buku tabungan itu pada Priya. Dia menemukan tambahan tabungan sebesar Rs 5000 (Rp 1.230.000) dengan catatan di dalam buku tabungan: 'Ini adalah hari dimana saya menyadari betapa saya mencintaimu sepanjang tahun-tahun yang telah kita lewati. Betapa besar kebahagiaan telah kamu bawa untukku." Mereka berdua berpelukan dan menangis, dan meletakkan buku tabungan itu kembali di tempat semula.

"Saat engkau jatuh, jangan melihat tempat di mana kamu jatuh, tetapi lihatlah tempat di mana kamu mulanya tergelincir."

Sumber: Milis FHUKI-1987

Pelajaran dari Kupu-kupu

Suatu hari, seorang pria duduk di taman dan matanya tertumbuk pada sebuah kepompong yang ada di dekatnya. Ada celah kecil yang diperhatikannya, ternyata calon kupu-kupu sedang berjuang keras selama berjam-jam untuk mendorong tubuhnya keluar melalui lubang itu.

Tampaknya usaha keras itu sia-sia saja, karena tidak ada perkembangan yang berarti. Seolah-olah calon kupu-kupu itu telah sampai ke satu titik akhir dan tidak bisa berlanjut lagi. Maka dia memutuskan untuk membantu kupu-kupu itu. Pria ini mengambil gunting dan membuka kepompong, dan kupu-kupu itu segera dapat keluar dengan sangat mudahnya. Tapi apa yang terjadi? Tubuh kupu-kupu itu tidak sempurna, bentuknya kecil dan sayapnya tidak dapat mengembang.

"Tidak lama lagi sayapnya pasti terbuka, membesar, dan berkembang..." Pria itu terus memperhatikan dan berharap. Tapi itu tidak terjadi... Kenyataannya, kupu-kupu itu malah menghabiskan seluruh hidupnya merayap dengan tubuhnya yang lemah dan sayap yang terlipat. Kupu-kupu itu tidak pernah bisa terbang...

Pria itu berniat baik dengan perbuatannya, tapi sayangnya dia tidak mengerti, bahwa perjuangan kupu-kupu untuk lepas dari kepompongnya dengan mengeluarkan seluruh cairan dari tubuhnya adalah suatu proses yang sangat penting. Proses itu dibutuhkan agar sayapnya dapat berkembang dan siap untuk tebang begitu dia keluar dari kepompongnya, seperti yang telah ditentukan Tuhan...

Seringkali perjuangan adalah sesuatu yang kita butuhkan dalam hidup ini. Jika Tuhan membiarkan kita hidup tanpa cobaan, kondisi itu akan membuat kita lemah, kita tidak akan sekuat seperti apa yang kita harapkan, dan kita tidak akan pernah terbang.

Kita meminta kekuatan... dan Tuhan memberi kita kesulitan untuk kita hadapi dan membuat kita menjadi kuat.

Kita meminta kebijaksanaan. .. dan Tuhan memberikan kita masalah yg harus kita pecahkan.

Kita meminta kemakmuran.. .dan Tuhan memberikan otak dan kekuatan untuk bekerja.

Kita meminta keberanian.. .dan Tuhan memberi kita tantangan untuk kita hadapi.

Kita meminta cinta...dan Tuhan memberikan orang yang dalam kesulitan untuk kita bantu.

Kita meminta pertolongan. ..dan Tuhan memberi kita kesempatan.

Kita tidak menerima apa yang kita inginkan... tapi kita menerima apa yang kita butuhkan.

Jalanilah hidup tanpa ketakutan, hadapi semua masalah dan yakinlah bahwa kita dapat mengatasi semua itu.

"Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun."

Sumber: Milis FHUKI-1987

13 April 2010

Jangan pernah berhenti untuk berbuat baik

Suatu hari, seorang anak lelaki miskin yang hidup dari menjual asongan dari pintu ke pintu, menemukan bahwa dikantongnya  hanya tersisa beberapa sen uangnya, dan dia sangat lapar. Anak lelaki tersebut memutuskan untuk meminta makanan dari rumah berikutnya.  Akan tetapi anak itu kehilangan keberanian saat seorang wanita muda membuka pintu rumah.  Anak itu tidak jadi meminta makanan, ia hanya berani meminta segelas air.

Wanita muda tersebut melihat, dan berpikir bahwa anak lelaki tersebut pastilah lapar,  oleh karena itu ia membawakan segelas besar susu. Anak lelaki itu meminumnya dengan lambat, dan kemudian bertanya, "berapa saya harus membayar untuk segelas besar susu ini ?" Wanita itu menjawab: "Kamu tidak perlu membayar apapun". "Ibu kami mengajarkan untuk tidak menerima bayaran untuk kebaikan" kata wanita itu menambahkan. Anak lelaki itu kemudian menghabiskan susunya dan berkata :" Dari dalam hatiku aku berterima kasih pada anda."


Sekian belas tahun kemudian, wanita muda tersebut mengalami sakit yang sangat kritis. Para dokter di kota itu sudah tidak sanggup menanganinya. Mereka akhirnya mengirimnya ke kota besar, dimana terdapat dokter spesialis yang mampu menangani penyakit langka tersebut. Dr. Howard Kelly dipanggil untuk melakukan pemeriksaan. Pada saat ia mendengar nama kota asal si wanita tersebut, terbersit seberkas pancaran aneh pada mata dokter Kelly. Segera ia bangkit dan bergegas turun melalui hall rumah sakit, menuju kamar si wanita tersebut.

Dengan berpakaian jubah kedokteran ia menemui si wanita itu. Ia langsung mengenali wanita itu pada sekali pandang. Ia kemudian kembali ke ruang konsultasi dan memutuskan untuk melakukan upaya terbaik untuk menyelamatkan nyawa wanita itu. Mulai hari itu, Ia selalu memberikan perhatian khusus pada kasus wanita itu.

Setelah melalui perjuangan yang panjang, akhirnya diperoleh kemenangan.. .
Wanita itu sembuh !!.  Dr. Kelly meminta bagian keuangan rumah sakit untuk mengirimkan seluruh tagihan biaya pengobatan kepadanya untuk persetujuan. Dr. Kelly melihatnya, dan menuliskan sesuatu pada pojok atas lembar tagihan, dan kemudian mengirimkannya ke kamar pasien.

Wanita itu takut untuk membuka tagihan tersebut, ia sangat yakin bahwa ia tak akan mampu membayar tagihan tersebut  walaupun harus dicicil seumur hidupnya. Akhirnya Ia memberanikan diri untuk membaca tagihan tersebut, dan ada sesuatu yang menarik perhatiannya pada pojok atas lembar tagihan tersebut.  Ia membaca tulisan yang berbunyi...  "Telah dibayar lunas dengan segelas besar susu..." tertanda, Dr. Howard Kelly.

Air mata kebahagiaan membanjiri matanya.
Ia berdoa: "Tuhan, terima kasih, bahwa cintamu telah memenuhi seluruh bumi melalui hati dan tangan manusia."

Sumber: Milis FHUKI-1987

Berilah maka engkau diberi

Pada suatu hari seorang pria melihat seorang wanita lanjut usia sedang berdiri kebingungan di pinggir jalan. Meskipun hari agak gelap, pria itu dapat melihat bahwa sang nyonya sedang membutuhkan pertolongan. Maka pria itu menghentikan mobilnya di depan mobil Benz wanita itu dan keluar menghampirinya. Mobil Pontiac-nya masih menyala ketika pria itu mendekati sang nyonya.

Meskipun pria itu tersenyum, wanita itu masih ketakutan. Tak ada seorangpun berhenti menolongnya selama beberapa jam ini. Apakah pria ini akan melukainya? Pria itu kelihatan tak baik. Ia kelihatan miskin dan kelaparan.

Sang pria dapat melihat bahwa wanita itu ketakutan, sementara berdiri disana kedinginan. Ia mengetahui bagaimana perasaan wanita itu. Ketakutan itu membuat sang nyonya tambah kedinginan.


Kata pria itu, "Saya di sini untuk menolong anda, Nyonya. Masuk ke dalam mobil saja supaya anda merasa hangat! Ngomong-ngomong, nama saya Bryan Anderson."

Wah, sebenarnya ia hanya mengalami ban kempes, namun bagi wanita lanjut seperti dia, kejadian itu cukup buruk. Bryan merangkak ke bawah bagian sedan, mencari tempat untuk memasang dongkrak. Selama mendongkrak itu beberapa kali jari-jarinya membentur tanah. Segera ia dapat mengganti ban itu. Namun akibatnya ia jadi kotor dan tangannya terluka.

Ketika pria itu mengencangkan baut-baut roda ban, wanita itu menurunkan kaca mobilnya dan mencoba ngobrol dengan pria itu. Ia mengatakan kepada pria itu bahwa ia berasal dari St. Louis dan hanya sedang lewat di jalan ini. Ia sangat berutang budi atas pertolongan pria itu.

Bryan hanya tersenyum ketika ia menutup bagasi mobil wanita itu. Sang nyonya menanyakan berapa yang harus ia bayar sebagai ungkapan terima kasihnya. Berapapun jumlahnya tidak menjadi masalah bagi wanita kaya itu. Ia sudah membayangkan semua hal mengerikan yang mungkin terjadi seandainya pria itu tak menolongnya.

Bryan tak pernah berpikir untuk mendapat bayaran. Ia menolong orang lain tanpa pamrih. Ia biasa menolong orang yang dalam kesulitan, dan Tuhan mengetahui bahwa banyak orang telah menolong dirinya pada waktu yang lalu. Ia biasa menjalani kehidupan seperti itu, dan tidak pernah ia berbuat hal sebaliknya.

Pria itu mengatakan kepada sang nyonya bahwa seandainya ia ingin membalas kebaikannya, pada waktu berikutnya wanita itu melihat seseorang yang memerlukan bantuan, ia dapat memberikan bantuan yang dibutuhkan kepada orang itu, dan Bryan menambahkan, "Dan ingatlah kepada saya."

Bryan menunggu sampai wanita itu menyalakan mobilnya dan berlalu. Hari itu dingin dan membuat orang depresi, namun pria itu merasa nyaman ketika ia pulang ke rumah, menembus kegelapan senja.

Beberapa kilometer dari tempat itu sang nyonya melihat sebuah kafe kecil. Ia turun dari mobilnya untuk sekedar mencari makanan kecil, dan menghangatkan badan sebelum pulang ke rumah. Restoran itu nampak agak kotor.. Di luar kafe itu ada dua pompa bensin yang sudah tua. Pemandangan di sekitar tempat itu sangat asing baginya.

Sang pelayan mendatangi wanita itu dan membawakan handuk bersih untuk mengelap rambut wanita itu yang basah. Pelayan itu tersenyum manis meskipun ia tak dapat menyembunyikan kelelahannya berdiri sepanjang hari. Sang nyonya melihat bahwa pelayan wanita itu sedang hamil hampir delapan bulan, namun pelayan itu tak membiarkan keadaan dirinya mempengaruhi sikap pelayanannya kepada para pelanggan restoran. Wanita lanjut itu heran bagaimana pelayan yang tidak punya apa-apa ini dapat memberikan suatu pelayanan yang baik kepada orang asing seperti dirinya. Dan wanita lanjut itu ingat kepada Bryan.

Setelah wanita itu menyelesaikan makanannya, ia membayar dengan uang kertas $ 100. Pelayan wanita itu dengan cepat pergi untuk memberi uang kembalian kepada wanita itu. Ketika kembali ke mejanya, sayang sekali wanita itu sudah pergi. Pelayan itu bingung kemana perginya wanita itu. Kemudian ia melihat sesuatu tertulis pada lap di meja itu.

Ada butiran air mata ketika pelayan itu membaca apa yang ditulis wanita itu: "Engkau tidak berutang apa-apa kepada saya.. Saya juga pernah ditolong orang. Seseorang yang telah menolong saya, berbuat hal yang sama seperti yang saya lakukan. Jika engkau ingin membalas kebaikan saya, inilah yang harus engkau lakukan: 'Jangan biarkan rantai kasih ini
berhenti padamu.'"

Di bawah lap itu terdapat empat lembar uang kertas $ 100 lagi.

Wah, masih ada meja-meja yang harus dibersihkan, toples gula yang harus diisi, dan orang-orang yang harus dilayani, namun pelayan itu memutuskan untuk melakukannya esok hari saja. Malam itu ketika ia pulang ke rumah dan setelah semuanya beres ia naik ke ranjang. Ia memikirkan tentang uang itu dan apa yang telah ditulis oleh wanita itu. Bagaimana wanita
baik hati itu tahu tentang berapa jumlah uang yang ia dan suaminya butuhkan? Dengan ke lahiran bayinya bulan depan, sangat sulit mendapatkan uang yang cukup.

Ia tahu betapa suaminya kuatir tentang keadaan mereka, dan ketika suaminya sudah tertidur di sampingnya, pelayan wanita itu memberikan ciuman lembut dan berbisik lembut dan pelan, "Segalanya akan beres. Aku mengasihimu, Bryan Anderson!"

Sumber: Milis FHUKI-1987

12 April 2010

Kisah seorang Ibu

Alkisah, beberapa tahun yang silam, seorang pemuda terpelajar dari Surabaya sedang berpergian naik pesawat ke Jakarta. Disampingnya duduk seorang ibu yang sudah berumur. Si pemuda menyapa, dan tak lama mereka terlarut dalam obrolan ringan. Ibu, ada acara apa pergi ke Jakarta ? tanya si pemuda.

Oh saya mau ke Jakarta terus connecting flight ke Singapore nengokin anak saya yang ke dua,jawab ibu itu.

Wouw hebat sekali putra ibu pemuda itu menyahut dan terdiam sejenak. Pemuda itu merenung. Dengan keberanian yang didasari rasa ingin tahu pemuda itu melanjutkan pertanyaannya. Kalau saya tidak salah, anak yang di Singapore tadi, putra yang kedua ya bu?? Bagaimana dengan kakak adik-adik nya??

Oh ya tentu si Ibu bercerita: Anak saya yang ketiga seorang dokter di Malang, yang keempat kerja di perkebunan di Lampung, yang kelima menjadi arsitek di Jakarta, yang keenam menjadi kepala cabang bank di Purwokerto, yang ketujuh menjadi Dosen di Semarang.

Pemuda tadi diam, hebat ibu ini, bisa mendidik anak-anaknya dengan sangat baik, dari anak kedua sampai ketujuh. Terus bagaimana dengan anak pertama ibu ??

Sambil menghela napas panjang, ibu itu menjawab, anak saya yang pertama menjadi petani di Godean Jogja nak. Dia menggarap sawahnya sendiri yang tidak terlalu lebar. Pemuda itu segera menyahut, Maaf ya Bu.. kalau ibu agak kecewa ya dengan anak pertama ibu, adik-adiknya berpendidikan tinggi dan sukses di pekerjaannya, sedang dia menjadi petani ??? 

Apakah kamu mau tahu jawabannya?? ????

Dengan tersenyum ibu itu menjawab,  Ooo tidak tidak begitu nak. Justru saya sangat bangga dengan anak pertama saya, karena dialah yang membiayai sekolah semua adik-adiknya dari hasil dia bertani.

Sumber: Milis FHUKI-1987

Tuhan, beri aku waktu satu jam saja!

Los Felidas adalah nama sebuah jalan di ibu kota sebuah  negara di Amerika Selatan, yang terletak di kawasan  terkumuh diseluruh kota.  Ada sebuah kisah yang menyebabkan jalan itu begitu dikenang orang, dan itu dimulai dari kisah seorang pengemis wanita yang juga ibu seorang gadis kecil. Tidak seorangpun yang tahu nama aslinya, tapi beberapa  orang tahu sedikit masa lalunya, yaitu bahwa ia bukan  penduduk asli disitu, melainkan dibawa oleh suaminya dari  kampung halamannya.

Seperti kebanyakan kota besar di dunia ini, kehidupan masyarakat kota terlalu berat untuk mereka, dan belum  setahun mereka di kota itu, mereka kehabisan seluruh uangnya, dan pada suatu pagi mereka sadar bahwa mereka  tidak tahu dimana mereka tidur malam nanti dan tidak sepeserpun uang ada dikantong. Padahal mereka sedang menggendong bayi mereka yang berumur  1 tahun. Dalam keadaan panik dan putus asa, mereka berjalan  dari satu jalan ke jalan lainnya, dan akhirnya tiba di sebuah jalan sepi dimana puing-puing sebuah toko seperti  memberi mereka sedikit tempat untuk berteduh.


Saat itu angin Desember bertiup kencang, membawa  titik-titik air yang dingin. Ketika mereka beristirahat  dibawah atap toko itu, sang suami berkata: "Saya harus  meninggalkan kalian sekarang. Saya harus mendapatkan pekerjaan, apapun, kalau tidak malam nanti kita akan tidur  disini." Setelah mencium bayinya ia pergi. Dan ia tidak pernah  kembali.

Tak seorangpun yang tahu pasti kemana pria itu pergi, tapi  beberapa orang seperti melihatnya menumpang kapal yang  menuju ke Afrika. Selama beberapa hari berikutnya sang ibu yang malang terus menunggu kedatangan suaminya, dan bila malam tidur di emperan toko itu. Pada hari ketiga, ketika mereka sudah kehabisan susu ,orang-orang yang lewat mulai memberi mereka uang kecil, dan jadilah mereka pengemis di sana selama 6 bulan  berikutnya. Pada suatu hari, tergerak oleh semangat untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, ibu itu bangkit dan memutuskan  untuk bekerja.

Masalahnya adalah di mana ia harus menitipkan anaknya, yang kini sudah hampir 2 tahun, dan tampak amat cantik jelita. Tampaknya tidak ada jalan lain kecuali meninggalkan anak itu disitu dan berharap agar nasib tidak memperburuk  keadaan mereka. Suatu pagi ia berpesan pada anak gadisnya, agar ia tidak kemana-mana, tidak ikut siapapun yang mengajaknya pergi atau menawarkan gula-gula. Pendek kata, gadis kecil itu tidak boleh berhubungan dengan siapapun selama ibunya tidak ditempat. "Dalam beberapa hari mama akan mendapatkan cukup uang untuk menyewa kamar kecil yang berpintu, dan kita tidak lagi tidur dengan angin di rambut kita".

Gadis itu mematuhi pesan ibunya dengan penuh kesungguhan. Maka sang ibu mengatur kotak kardus dimana mereka tinggal selama 7 bulan agar tampak kosong, dan membaringkan anaknya dengan hati-hati di dalamnya. Di sebelahnya ia meletakkan sepotong roti. Kemudian, dengan mata basah ibu itu menuju ke pabrik sepatu, di mana ia bekerja sebagai pemotong kulit.

Begitulah kehidupan mereka selama beberapa hari, hingga di kantong sang Ibu kini terdapat cukup uang untuk menyewa sebuah kamar berpintu di daerah kumuh. Dengan suka cita ia menuju ke penginapan orang-orang miskin  itu, dan membayar uang muka sewa kamarnya. Tapi siang itu juga sepasang suami istri pengemis yang moralnya amat rendah menculik gadis cilik itu dengan paksa,dan membawanya sejauh 300 kilometer ke pusat kota. Di situ mereka mendandani gadis cilik itu dengan baju baru, membedaki wajahnya,menyisir rambutnya dan membawanya ke sebuah rumah mewah dipusat kota. Di situ gadis cilik itu dijual. Pembelinya adalah pasangan suami istri dokter yang kaya, yang tidak pernah bisa punya anak sendiri walaupun mereka telah menikah selama 18 tahun.

Mereka memberi nama anak gadis itu Serrafona, dan mereka  memanjakannya dengan amat sangat. Di tengah-tengah kemewahan istana itulah gadis kecil itu tumbuh dewasa. Ia belajar kebiasaan-kebiasaan orang terpelajar seperti merangkai bunga, menulis puisi dan bermain piano. Ia bergabung dengan kalangan-kalangan kelas atas, dan mengendarai Mercedes Benz kemanapun ia pergi.

Satu hal yang baru terjadi menyusul hal lainnya,dan bumi terus berputar tanpa kenal istirahat. Pada umurnya yang ke-24, Serrafona dikenal sebagai anak gadis Gubernur yang amat jelita, yang pandai bermain piano, yang aktif di gereja, dan yang sedang menyelesaikan gelar dokternya. Ia adalah figur gadis yang menjadi impian tiap pemuda, tapi cintanya direbut oleh seorang dokter muda yang welas asih, yang bernama Geraldo.

Setahun setelah perkawinan mereka, ayahnya wafat, dan Serrafona beserta suaminya mewarisi beberapa perusahaan dan sebuah real-estate sebesar 14 hektar yang diisi dengan taman bunga dan istana yang paling megah di kota itu. Menjelang hari ulang tahunnya yang ke-27, sesuatu terjadi yang merubah kehidupan wanita itu.

Pagi itu Serrafona sedang membersihkan kamar mendiang ayahnya yang sudah tidak pernah dipakai lagi, dan di laci meja kerja ayahnya ia melihat selembar foto seorang anak bayi yang digendong sepasang suami istri. Selimut yang dipakai untuk menggendong bayi itu lusuh, dan bayi itu sendiri tampak tidak terurus, karena walaupun wajahnya dilapisi bedak tetapi rambutnya tetap kusam. Sesuatu ditelinga kiri bayi itu membuat jantungnya berdegup kencang. Ia mengambil kaca pembesar dan mengkonsentrasikan pandangannya pada telinga kiri itu.

Kemudian ia membuka lemarinya sendiri, dan mengeluarkan sebuah kotak kayu mahoni. Di dalam kotak yang berukiran indah itu dia menyimpan seluruh barang-barang pribadinya, dari kalung-kalung berlian hingga surat-surat pribadi. Tapi diantara benda-benda mewah itu terdapat sesuatu terbungkus kapas kecil, sebentuk anting-anting melingkar yang amat sederhana, ringan dan bukan emas murni. Ibunya almarhum memberinya benda itu sambil berpesan untuk tidak kehilangan benda itu. Ia sempat bertanya, kalau itu  anting-anting, di mana satunya. Ibunya menjawab bahwa hanya itu yang ia punya. Serrafona menaruh anting-anting itu di dekat foto.

Sekali lagi ia mengerahkan seluruh kemampuan melihatnya dan perlahan-lahan air matanya berlinang . Kini tak ada keragu-raguan lagi bahwa bayi itu adalah dirinya sendiri. Tapi kedua pria wanita yang menggendongnya, yang tersenyum dibuat-buat, belum penah dilihatnya sama sekali. Foto itu seolah membuka pintu lebar-lebar pada ruangan yang selama ini mengungkungi pertanyaan-pertanyaannya, misalnya: kenapa bentuk wajahnya berbeda dengan wajah kedua orang tuanya, kenapa ia tidak menuruni golongan darah ayahnya.

Saat itulah, sepotong ingatan yang sudah seperempat abad terpendam, berkilat di benaknya, bayangan seorang wanita membelai kepalanya dan mendekapnya di dada. Di ruangan itu mendadak Serrafona merasakan betapa dinginnya sekelilingnya tetapi ia juga merasa betapa hangatnya kasih sayang dan rasa aman yang dipancarkan dari dada wanita itu. Ia seolah merasakan dan mendengar lewat dekapan itu bahwa daripada berpisah lebih baik mereka mati bersama. Matanya basah ketika ia keluar dari kamar dan menghampiri suaminya yang sedang membaca koran: "Geraldo, saya adalah anak seorang pengemis, dan mungkinkah ibu saya masih ada di jalan sekarang setelah 25 tahun?"

Itu adalah awal dari kegiatan baru mereka mencari masa lalu Serrafonna. Foto hitam-putih yang kabur itu diperbanyak puluhan ribu lembar dan disebar ke seluruh jaringan kepolisian diseluruh negeri. Sebagai anak satu-satunya dari bekas pejabat yang cukup berpengaruh di kota itu, Serrafonna mendapatkan dukungan dari seluruh kantor kearsipan, kantor surat kabar dan kantor catatan sipil. Ia membentuk yayasan-yayasan untuk mendapatkan data dari seluruh panti-panti orang jompo dan badan-badan sosial di seluruh negeri dan mencari data tentang seorang wanita.

Bulan demi bulan lewat, tapi tak ada perkembangan apapun dari usahanya. Mencari seorang wanita yang mengemis 25 tahun yang lalu di negeri dengan populasi 90 juta bukan sesuatu yang mudah. Tapi Serrafona tidak punya pikiran untuk menyerah. Dibantu suaminya yang begitu penuh pengertian, mereka terus menerus meningkatkan pencarian mereka. Kini, tiap kali bermobil, mereka sengaja memilih daerah-daerah kumuh, sekedar untuk lebih akrab dengan nasib baik. Terkadang ia berharap agar ibunya sudah almarhum sehingga ia tidak terlalu menanggung dosa mengabaikannya selama seperempat abad. Tetapi ia tahu, entah bagaimana, bahwa ibunya masih ada, dan sedang menantinya sekarang. Ia memberitahu suaminya keyakinan itu berkali-kali, dan suaminya mengangguk-angguk penuh pengertian.

Pagi, siang dan sore ia berdoa: "Tuhan, ijinkan saya untuk satu permintaan terbesar dalam hidup saya: temukan  saya dengan ibu saya". Tuhan mendengarkan doa itu. Suatu sore mereka menerima kabar bahwa ada seorang wanita yang mungkin bisa membantu mereka menemukan ibunya. Tanpa membuang waktu, mereka terbang ke tempat itu, sebuah rumah kumuh di daerah lampu merah, 600 km dari kota mereka.

Sekali melihat, mereka tahu bahwa wanita yang separoh buta itu, yang kini terbaring sekarat, adalah wanita di dalam foto. Dengan suara putus-putus, wanita itu mengakui bahwa ia memang pernah mencuri seorang gadis kecil ditepi jalan, sekitar 25 tahun yang lalu. Tidak banyak yang diingatnya, tapi diluar dugaan ia masih ingat kota dan bahkan potongan jalan dimana ia mengincar gadis kecil itu dan kemudian menculiknya. Serrafona memberi anak perempuan yang menjaga wanita itu sejumlah uang, dan malam itu juga mereka mengunjungi kota dimana Serrafonna diculik.

Mereka tinggal di sebuah hotel mewah dan mengerahkan orang-orang mereka untuk mencari nama jalan itu. Semalaman Serrafona tidak bisa tidur. Untuk kesekian kalinya ia bertanya-tanya kenapa ia begitu yakin bahwa ibunya masih hidup sekarang, dan sedang menunggunya, dan ia tetap tidak tahu jawabannya.

Dua hari lewat tanpa kabar. Pada hari ketiga, pukul 18:00 senja, mereka menerima telepon dari salah seorang staff mereka. "Tuhan maha kasih, Nyonya, kalau memang Tuhan mengijinkan, kami mungkin telah menemukan ibu Nyonya. Hanya cepat sedikit, waktunya mungkin tidak banyak lagi." Mobil mereka memasuki sebuah jalanan yang sepi, dipinggiran kota yang kumuh dan banyak angin. Rumah-rumah di sepanjang jalan itu tua-tua dan kusam. Satu, dua anak kecil tanpa baju bermain-main ditepi jalan. Dari jalanan pertama, mobil berbelok lagi kejalanan yang lebih kecil, kemudian masih belok lagi kejalanan berikutnya yang lebih kecil lagi. Semakin lama mereka masuk dalam lingkungan yang semakin menunjukkan kemiskinan. Tubuh Serrrafona gemetar, ia seolah bisa mendengar panggilan itu. "Lekas, Serrafonna, mama  menunggumu, sayang".

Ia mulai berdoa "Tuhan, beri saya setahun untuk  melayani mama. Saya akan melakukan apa saja". Ketika mobil berbelok memasuki jalan yang lebih kecil, dan ia bisa membaui kemiskinan yang amat sangat, ia berdoa: "Tuhan beri saya sebulan saja". Mobil belok lagi kejalanan yang lebih kecil, dan angin yang penuh derita bertiup, berebut masuk melewati celah jendela mobil yang terbuka. Ia mendengar lagi panggilan mamanya, dan ia mulai menangis: "Tuhan, kalau sebulan terlalu banyak, cukup beri kami seminggu untuk saling memanjakan".

Ketika mereka masuk belokan terakhir, tubuhnya menggigil begitu hebat sehingga Geraldo memeluknya erat-erat. Jalan itu bernama Los Felidas. Panjangnya sekitar 180 meter dan hanya kekumuhan yang tampak dari sisi ke sisi, dari ujung ke ujung. Di tengah-tengah jalan itu, di depan puing-puing sebuah toko, tampak onggokan sampah dan kantong-kantong plastik, dan ditengah-tengahnya, terbaring seorang wanita tua dengan pakaian sehitam jelaga, tidak bergerak-gerak. Mobil mereka berhenti diantara 4 mobil mewah lainnya dan 3 mobil polisi. Di belakang mereka sebuah ambulans berhenti, diikuti empat mobil rumah sakit lain. Dari kanan kiri muncul pengemis- pengemis yang segera memenuhi tempat itu.

"Belum bergerak dari tadi," lapor salah seorang. Pandangan Serrafona gelap tapi ia menguatkan dirinya untuk meraih kesadarannya dan turun. Suaminya dengan sigap sudah meloncat keluar, memburu ibu mertuanya. "Serrafona, kemari cepat! Ibumu masih hidup, tapi kau harus menguatkan hatimu."

Serrafona memandang tembok dihadapannya, dan ingat saat ia menyandarkan kepalanya ke situ. Ia memandang lantai di kakinya dan ingat ketika ia belajar berjalan. Ia membaui bau jalanan yang busuk, tapi mengingatkannya pada masa kecilnya. Air matanya mengalir keluar ketika ia  melihat suaminya menyuntikkan sesuatu ke tangan wanita yang terbaring itu dan memberinya isyarat untuk mendekat.

"Tuhan, ia meminta dengan seluruh jiwa raganya, beri kami sehari..... Tuhan, biarlah saya membiarkan mama mendekap saya dan memberitahunya bahwa selama 25 tahun ini hidup saya amat bahagia, jadi mama tidak menyia-nyiakan saya". Ia berlutut dan meraih kepala wanita itu kedadanya. Wanita tua itu perlahan membuka matanya dan memandang keliling, ke arah kerumunan orang-orang berbaju mewah dan perlente, ke arah mobil-mobil yang mengkilat dan ke arah wajah penuh air mata yang tampak seperti wajahnya sendiri ketika ia masih muda.

"Mama...", ia mendengar suara itu, dan ia tahu bahwa apa yang ditunggunya tiap malam - antara waras dan tidak - dan tiap hari - antara sadar dan tidak - kini menjadi kenyataan. Ia tersenyum, dan dengan seluruh kekuatannya menarik lagi jiwanya yang akan lepas. Perlahan ia membuka genggaman tangannya, tampak sebentuk anting-anting yang sudah menghitam. Serrafona mengangguk, dan tanpa perduli sekelilingnya ia berbaring di atas jalanan itu dan merebahkan kepalanya di dada mamanya.

"Mama, saya tinggal di istana dan makan enak tiap hari. Mama jangan pergi dulu. Apapun yang mama mau, bisa kita lakukan bersama-sama. Mama ingin makan, ingin tidur, ingin bertamasya, apapun bisa kita bicarakan. Mama jangan pergi dulu...
 Mama..."

Ketika telinganya menangkap detak jantung yang melemah, ia berdoa lagi kepada Tuhan: "Tuhan maha pengasih dan pemberi, Tuhan, satu jam saja.....satu jam saja....."

Tapi dada yang didengarnya kini sunyi, sesunyi senja dan puluhan orang yang membisu. Hanya senyum itu, yang menandakan bahwa penantiannya selama seperempat abad tidak berakhir sia-sia.

Sumber: Milis FHUKI-1987

11 April 2010

Cinta memang menyakitkan

Mereka telah saling mengenal sejak bersekolah dan sejak menjadi sahabat baik. Mereka berbagi semua dan apapun juga dan menghabiskan banyak waktu bersama dalam dan setelah sekolah. Tetapi hubungan mereka tidak berkembang namun hanyalah sebatas teman. Siti menyimpan rahasia, kekagumannya dan cintanya kepada Jono. Dia memiliki alasan tersendiri untuk menyimpan hal itu sendiri.

TAKUT!! Takut akan penolakan, takut jika Jono tidak merasakan hal yang sama, takut kalau Jono tidak menerimanya sebagai temannya lagi, takut kehilangan seseorang yang dia merasa nyaman bersamanya. Setidaknya jika dia tetap menjaga perasaannya, dia mungkin masih bisa bersama Jono dan dengan harapan, bahwa Jono lah yang akan mengatakan bagaimana perasaannya kepada Siti.


Waktu terus berjalan dan sekolah telah bubar. Jono dan Siti pergi ke arah yang berlainan. Jono melanjutkan studinya ke luar negeri, sedangkan Siti mendapatkan pekerjaan. Mereka tetap saling berhubungan, dengan surat, saling mengirimkan foto masing-masing dan saling mengirimkan hadiah. Siti merindukan Jono akan kembali. Dia telah memutuskan bahwa dia memiliki kekuatan untuk mengatakan kepada Jono bagaimana perasaan cintanya, jika Jono kembali.

Dan tiba-tiba, surat dari Jono terhenti. Siti menulis kepadanya, tetapi tidak ada jawaban. Dimana dia? Apa yang terjadi? Banyak pertanyaan yang ada di kepalanya. Dua tahun berlalu dan Siti tetap berharap bahwa Jono akan kembali atau setidaknya mengiriminya surat. Dan doanya terkabul. Dia menerima surat dari Jono, mengatakan... "Siti, aku punya kejutan untukmu...temui aku di bandara pukul 7 malam. Aku tidak kuat menunggu untuk menemuimu lagi. Cinta dan cium - Jono"

Siti berbunga-bunga. Cinta dan cium, berarti banyak bagi seorang wanita yang belum merasakan cinta sebelumnya. Dia begitu gembira atas kata-kata itu.

Ketika harinya telah tiba, Siti menunggu dengan cemas. Dia memakai pakaian terbaiknya dan berusaha terlihat secantik mungkin. Dia mencari Jono kesana kemari. Tetapi tidak dilihatnya Jono. Kemudian datang seorang wanita dengan pakaian ketat berwarna pink yang sangat seksi. Dia begitu perhatian melihat Siti, "Hai! Aku Angie, temannya Jono. Kamu Siti?" tanyanya. Siti menganggukkan kepala. "Maaf, aku punya kabar buruk bagimu, Jono tidak akan datang. Dia tidak akan pernah bisa datang lagi," kata wanita itu, sambil meletakkan tangannya di pundaknya Siti.

Siti tidak dapat mempercayai hal yang dia dengar!!! Apa yang telah terjadi?? Siti bingung, dia amat sangat khawatir sekali dan wajahnya menjadi pucat. "Dimana Jono ? Apa yang terjadi padanya??? Katakan padaku..." Siti memohon kepada si wanita. Si wanita melihat dengan cermat ke Siti dan dia menepuk pundak Siti dan mengatakan, "Alamak SITI... Ini.... eike JONO...apakah eikee terlihat cantik sekarang?? Aih....Aih.. ....Yey gak bisa ngenalin eike lagi yah??? IHHH...SEBEL DEH.....!!!"

..... dan kemudian Siti pun langsung terkapar tak sadarkan diri.....

Sumber: Milis FHUKI-1987

Petugas PLN dan rahasia kehamilan

Satu pasangan muda sangat bersuka cita saat mengetahui sang isteri hamil muda. Namun sebelum mendapat kepastian dari dokter mereka sepakat untuk merahasiakan kehamilan tersebut.

Isteri :  "Pa, nggak usah diomongin dulu ya .....takut gagal, kan nggak enak kalau sudah di omong-omongin".

Suami   : "Oke deh ma, janji nggak bakalan diomongin sebelum ada konfirmasi dokter."

Tiba-tiba datang karyawan PLN ke rumah mereka untuk menyerahkan tagihan dan denda atas tunggakan rekening listrik mereka bulan yang lalu.


Petugas PLN     : "Nyonya terlambat 1 bulan!"

Isteri  : "Bapak tahu dari mana....?, Papa... tolong nih bicara sama orang PLN ini....!"

Suami   : "eh, sembarangan.... bagaimana anda bisa tahu masalah ini?"

Petugas PLN : "Semua tercatat di kantor kami, Pak!"

Suami (tambah sengit) : "Oke, besok saja saya ke kantor bapak untuk menyelesaikan masalah ini!"

Suami : "Bagaimana PLN tahu rahasia keluarga saya?"

Petugas PLN : "Ya tahu dong, lha wong ada catatannya pada kami!"

Suami : "Jadi saya mesti bagaimana agar berita ini dirahasiakan, Pak?"

Petugas PLN : "ya mesti bayar dong Pak"

Suami (sialan gue diperes nih, gerutunya): "Kalau saya tidak mau bayar bagaimana Pak??!!"

Petugas PLN : "Ya punya bapak terpaksa kami putus..."

Suami : "Lha.... kalo diputus... nanti isteri saya bagaimana?"

Petugas PLN : "Kan bisa pakai lilin Pak...."

Suami : "@#$%^&*???"

Sumber: Milis FHUKI-1987

10 April 2010

Surat Istri

Istriku Sayang,

Aku menulis surat ini untuk memberitahukan bahwa aku akan meninggalkan kamu untuk selamanya. Aku selalu menjadi suamimu yang baik selama 7 tahun ini, dan aku punya bukti untuk itu. Dua minggu terakhir ini hidupku benar-benar serasa di neraka.


Minggu lalu, kamu pulang begitu larut dan tak sedikitpun memperhatikan bahwa aku telah cukur rambut, memasak makanan kesukaanmu. Bahkan malam itu, kau tak memperhatikan aku telah mengenakan celana pendek bokser baru malam itu.

Kamu cuma pulang, mengayak makananmu sejenak, lalu langsung tidur setelah nonton teve. Kamu gak pernah bilang lagi bahwa kamu mencintaiku, kamu sudah tidak mau bercinta lagi denganku atau apalah.


Entah kamu sudah selingkuh! atau kamu memang sudah tidak menyayangiku lagi!


Di samping itu, bos dari kantormu menelponku barusan dan dia mengatakan bahwa hari ini kamu sudah berhenti kerja. Sejak itu, aku benar-benar sudah gak sanggup lagi untuk hidup sama kamu seperti ini. Apapun alasanmu pokoknya aku sudah gak sanggup lagi. titik. dan aku mau pisah untuk selamanya!


Selamat tinggal,

Mantan Suami-mu

P. S. Tolong jangan mencariku lagi. Kakak perempuanmu dan aku akan pindah dan kami akan segera menikah. Selamat tinggal!

=========================


Silahkan membaca surat balasan dari sang Isteri di bawah ini .

Yth.
Mantan Suamiku,

Tak ada yang lebih membahagiakanku di hari ini, kecuali setelah menerima suratmu itu.


Memang benar! Kau dan aku telah menikah selama tujuh tahun, meskipun kalimat "suami yang baik" menurutku adalah hal terjauh dari siapakah dirimu sebenarnya? 


Aku sering nonton sinetron setiap hari, karena semua itu bisa mengalihkan perhatianmu untuk tidak merengek-rengek kepadaku setiap saat.


Dan kau sangat keliru, karena aku sebenarnya memperhatikan gaya rambutmu yang baru dan terus terang saja! Hal pertama setelah melihat gaya rambutmu itu adalah seperti "..... " tapi ibuku selalu menasehati agar jangan bicara kalau tidak bisa mengatakan perkataan yang santun dan sopan. 


Dan ketika kamu bilang bahwa kamu memasak makanan kesukaanku, tapi sebenarnya kamu salah dan sebaliknya kamu malah memasak makanan kesukaan 'KAKAK PEREMPUAN-ku', sebab aku sudah berhenti makan daging bebek tujuh tahun silam.


Saya sengaja berpaling dari kamu di tempat tidur kemarin malam, yakni sewaktu kamu mengenakan celana bokser baru itu, karena masih ada label harganya. Saya berdoa semalaman dan berharap sekiranya celana itu tidak dibeli menggunakan uang yang dipinjam oleh si 'KAKAK PEREMPUAN-ku' sebesar 50 dolar kemarin pagi, dan harga celana pendek kamu itu 49,99 dolar.


Setelah semua perlakuanmu kepadaku selama tujuh tahun ini, maka terus terang saja! Aku sebenarnya masih sayang sama kamu dan berharap semuanya bisa diselesaikan secara baik dan kita dapat hidup normal kembali.


Jadi sewaktu aku mengetahui bahwa aku telah memenangkan lotre dan mendapatkan hadiah sebesar 20 juta dolar, maka aku pun langsung berhenti kerja dan segera beli 2 tiket jalan-jalan ke Hawaii. Namun ketika tiba di rumah, kamu sudah pergi dan hanya secarik surat ini yang kau tinggalkan untukku.


Ya sudah lah...! Mungkin segala sesuatu terjadi karena ada hikmahnya. 


Semoga kamu mendapatkan apa yang kamu cari selama ini.

Oo ya... menurut pengacaraku, surat yang kamu buat mengakibatkan kamu gak bakal dapat sepeser uang dariku.


Jadi jaga diri baik-baik yaa...!!

Tertanda,


Rich as Hell and Freeeeeeeeeeee!!!

P.S. Aku lupa apakah aku pernah bilang kepadamu sebelumnya? 


Kakak 'perempuanku' "Carla" sebenarnya terlahir dengan nama “Carl” (dia itu cowok lageee .). Semoga itu gak terlalu jadi masalah buat kamu yaa !!!

Sumber: Milis FHUKI-1987

Fesbuk via Tri

Kejadian ini bermula ketika secara tak sengaja aku berpapasan dengan tukang Mie Ayam keliling yang biasa beredar di depan rumah. Siang itu, kulihat dia tengah berasyik masyuk di pinggir jalan, cekikikan sambil melihat sesuatu yang ada di tangannya. Bahkan saking asiknya, gerobak mie ayam itu ditinggalkannya begitu saja, seakan mengundang pemulung jail untuk mengangkutnya.

Karena penasaran, diriku pun bertanya...

"Mas Jason (panggil saja demikian, karena dia sering dipanggil Son ama pelanggannya "Son.. mie ayamnya siji maning sooon.."), sedang apa kok asik bener di pojokan?" tanyaku...

"Eh mas ganteng...( satu hal yang aku suka dari Jason adalah : Orangnya suka bicara Jujur!), ini mas, lagi update status!!..."


WADEZIG!!

"weehhh... njenengan fesbukan juga to??" tanyaku heran

"Ya iyalah mas... hareee geneee ga fesbukan?!.. .
Lagian kan lumayan juga buat menjaring pelanggan lewat fesbuk, kata pak Hermawan Kertajaya kan dalam berdagang kita harus selalu melakukan diferensiasi termasuk dalam hal pemasaran mass.. "

GLEK!! kalah gw
Gw yang sering naik Kereta ke jawa aja gak tau kalo ada yg namanya Hermawan Kereta Jaya

"emang mas statusnya apa?" tanyaku penasaran

"nih mas aku bacain :
Promo Mie Ayam, beli dua gratis satu mangkok, beli tiga gratis nambah kuah, beli empat gratis timbang badan... takutnya anda obesitas...segera saya tunggu di gang Jengkol, depan tengkulak Beras Mpok Hepi. Mie Ayam Jason : Melayani dengan Hati... ampela, usus dan jeroan ayam
lainnya.."

GUBRAK!!
Dua kosong untuk mas jason...
Gw yg uda lama fesbukan aja ga bisa bikin status se atraktif dia..

Tapi ada yg aneh pas kulirik ke henpon yang dia pake aku kira henponnya blekberi atau minimal nokia seri baru yang uda bisa pake internetan
Selidik punya selidik, ternyataa... henponnya lawas bin jadul...
HP yang masih monokrom, suara belum poliponik, dan masih pake antena luar kayak radio AM

"mas, tapi kok bisa update fesbuk pake henpon sederhana gitu? (bahasa halusnya henpon lawas)
Gimana caranya??

"Owwh.. gampang mas, saya tinggal nulis statusnya lewat SMS lalu kirim ke Tri? jawab dia datar

"Ohh.. mas nya pake Kartu Three ya? Yang gratis internetan itu?"

" Bukaaaan mas, Tri itu lengkapnya Tri Ambarwati...
Dia itu pacar saya, sama-sama dari Tegal, yang kerjaannya jagain Warnet 24 Jam!


Jadi kalo butuh update, tinggal sms dia aja nanti dia yang gantiin status saya, Lha wong dia tiap hari di depan komputer jagain warnet. Paling sebagai balesannya saya gratisin mie ayam seminggu sekali... murah to..."

Mendadak kepalaku pusing
Bagaikan menderita dehidrasi akut sekaligus hipotermia tingkat tiga, aku limbung mendengar jawaban spektakuler dari mas jason...


BRUK!!

"lho mas.. mas... jadi beli mie ayam ndak...kepriben iki?"

Sumber: Milis FHUKI-1987

8 April 2010

Fenomena alam paling menakjubkan

Aurora Borealis

Aurora Borealis
Adalah fenomena alam yang paling indah di dunia. Fenomena yang terkenal sebagai Cahaya Utara ini sudah membuat banyak orang terpesona karena keindahannya. Fenomena ini terjadi ketika pancaran matahari dalam bentuk ion yang dalam jumlah banyak, bersentuhan dengan medan magnet bumi. Ion yang ada terperangkap dan akhirnya bergerak mengikuti medan magnet bumi. Pada saat ion dari matahari ini bertabrakan dengen gas yang ada di atmosfer pada ketinggian 60-600 km diatas bumi, ion tadi menyala dan menimbulkan cahaya indah yang kita namai Aurora.

Mammatus Cloud

Mammatus Cloud
Awan ini berbentuk seperti kantung yang bergantungan di dasar awan. Awan ini terbentuk dari partikel es, dan masing-masing kantung dapat bertahan dalam bentuk yang sama antara lima sampai sepuluh menit. Bentuk awan seperti ini pada umumnya akan menjadi tanda adanya badai atau sistem cuaca berbahaya yang lain.

Red Tide

Red Tide
Atau seharusnya disebut juga sebagai gelombang pasang merah atau ledakan ganggang. Fenomena ini terjadi pada saat ganggang laut berkumpul dan berkembang biak sangat cepat sehingga daerah pantai yang diinvasi ganggang ini akan berubah merah seperti darah. Pada beberapa kasus, fenomena ini tidak berbahaya, sedangkan, pada kasus lain, fenomena ini akan dapat menarik racun yang menyebabkan kematian ikan, burung atau mamalia laut lain. Bahkan di beberapa kasus, bahkan manusia juga mengalami bahaya, tapi hanya bila jumlahnya sangat besar.

Penitentes

Penitentes
Lidah es tajam, yang disebut sebagai penitente, karena mirip dengan prosesi para biarawan dengan tudung putih, dapat ditemukan di glacier sangat bervariasi ukurannya, dari beberapa cm sampai 5 meter. Bentukan ini terbentuk karena cahaya matahari yang menyebabkan adanya cekungan di permukaan salju. Begitu cekungan ini terbentuk, cahaya matahari akhirnya saling memantul dalam cekungan yang ada, dan menyebabkan pendalaman dalam cekungan. Semakin dalam cekungan yang ada, semakin juga akhirnya terbentuk lidah es yang tajam.

Sailing Stones

Sailing Stones
Batuan misterius ini bergerak secara misterius di Death Valley (lembah kematian) dan menjadi pusat kontroversi ilmiah selama berabad-abad. Batu yang beratnya dapet mencapai ratusan pon ini bahkan pernah ditemukan bergerak sejauh hampir 100m di suatu saat. Beberapa ilmuwan beranggapan bahwa angin kencang dan permukaan yang licin seperti es adalah penyebab gerakan ini. Tapi teori ini dibantah karena banyak batuan bergerak ke arah yang berbeda-beda dan dengan kecepatan yang berbeda pula. Lagipula teori ini mengharuskan terpaan angin ratusan mil per jam agar batu tadi dapat bergerak.

Supercell

Supercell
Supercell adalah angin putar yang bergerak keatas dalam badai besar dan akan terlihat sangat mengerikan. Fenomena ini akan terjadi di badai petir setempat yang akan dapat berlangsung berjam-jam, dan dapat membawa hujan deras, badai dan bahkan membawa batu2an kecil terangkat ke langit yang akhirnya turun sebagai hujan batu.

Fire Whirl

Fire Whirl
Atau badai api, atau setan api, adalah fenomena langka yang menyebabkan api naik keatas dan membentuk pusaran, sehingga berbentuk tornado dan benar-benar bergerak ke atas dalam bentuk pusaran api. Pusaran ini sering terbentuk pada saat kebakaran hutan. Pusaran api ini dapat berbentuk setinggi 30 sampai 200 kaki dan selebar 10 kaki, tapi umumnya hanya dapat bertahan dalam hitungan menit saja.

Ice Circle

Ice Circle
Fenomena langka ini biasanya hanya terjadi di negara yang sangat dingin, dan biasanya terbentuk di tengah air, dan bukan di tepian air. Mungkin aliran air yang pelan bergerak dan membuat arus pusar yang pelan sehingga membentuk cakram es. Lingkaran Es atau Cakram es ini dapat memiliki diameter sampai 500 kaki dan dapat berbentuk dalam kelompok atau Lingkaran Tunggal.


Gravity Wave

Gravity Wave
Pola dari Gelombang Gravitasi ini terjadi karena udara yang bergerak secara vertikal, karena adanya gerakan udara keatas yang muncul dari pegunungan pada saat hujan badai. Pola seperti ini akan muncul ketika udara yang bergerak vertikal bertabrakan dengan laposan udara yang stabil. Momentum dari gerakan ini akan menyebabkan perubahan dalam atmosfer, yang mengubah dinamika udara. Alam kemudian mengubah aliran udara ini dalam atmosfir dalma bentuk gelombang yang muncul di permukaan awan.

7 April 2010

Bagaimana menjadi seorang ayah

Suatu ketika, ada seorang anak wanita bertanya kepada Ayahnya, tatkala tanpa sengaja dia melihat Ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut-merut dengan badannya yang terbungkuk-bungkuk, disertai suara batuk-batuknya.

Anak wanita itu bertanya pada ayahnya: "Ayah, mengapa wajah Ayah kian berkerut-merut dengan badan Ayah yang kian hari kian terbungkuk ?" Demikian pertanyaannya, ketika Ayahnya sedang santai di beranda.

Ayahnya menjawab : "Sebab Aku Laki-laki" Itulah jawaban Ayahnya.


Anak wanita itu berguman : " Aku tidak mengerti."

Dengan kerut-kening karena jawaban Ayahnya membuatnya tercenung rasapenasaran. Ayahnya hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut anak wanita itu,terus menepuk nepuk bahunya, kemudian Ayahnya mengatakan : "Anakku, kamu memang belum mengerti tentang Laki-laki". Demikian bisik Ayahnya, membuat anak wanita itu tambah kebingungan. Karena penasaran, kemudian anak wanita itu menghampiri Ibunya lalu bertanya : "Ibu mengapa wajah ayah menjadi berkerut merut dan badannya kian hari kian terbungkuk? Dan sepertinya Ayah menjadi demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit ?"


Ibunya menjawab: "Anakku, jika seorang Laki-laki yang benar-benarbertanggung jawab terhadap keluarga itu memang akan demikian" Hanya itu jawaban Sang Bunda.


Anak wanita itupun kemudian tumbuh menjadi dewasa, tetapi dia tetap sajapenasaran. Hingga pada suatu malam, anak wanita itu bermimpi. Di dalam mimpi itu seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut, namun jelas sekali. Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata suatu rangkaian kalimat sebagai jawaban rasa penasarannya selama ini.

>> "Saat Kuciptakan Laki-laki, Aku membuatnya sebagai Pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia senantiasa akan menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa aman teduh dan terlindungi."

>> "Kuciptakan bahunya yang kekar dan berotot untuk membanting tulang menghidupi seluruh keluarganya dan kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya."

>> "Kuberikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari tetesan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapatkan cercaan dari anak-anaknya."

>> "Kuberikan keperkasaan dan mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya basah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan hembusan angin, dia relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya dan yang selalu dia ingat, adalah di saat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih payahnya."

>> "Ku berikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat dan membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerap kali menyerangnya."

>> "Kuberikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai dan mengasihi keluarganya, di dalam kondisi dan situasi apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya melukai hatinya. Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi dan mengasihi sesama saudara."

>> "Kuberikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan dan menyadarkan, bahwa Istri yang baik adalah Istri yang setia terhadap Suaminya, Istri yang baik adalah Istri yang senantiasa menemani. dan bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada Istri, agar tetap berdiri, bertahan, sejajar dan saling melengkapi serta saling menyayangi."

>> "Kuberikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti bahwa Laki-laki itu senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari dan menemukan caraagar keluarganya bisa hidup di dalam keluarga bahagia dan badannya yangterbungkuk agar dapat membuktikan, bahwa sebagai laki-laki yang bertanggungjawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusahamencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, keuletannya demi kelangsungan hidup keluarganya."

>> "Kuberikan kepada Laki-laki tanggung jawab penuh sebagai Pemimpinkeluarga, sebagai tiang penyangga, agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya, dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh laki-laki, walaupun sebenarnya tanggung jawab ini adalah Amanah di Dunia dan Akhirat."

Terbangun anak wanita itu, dan segera dia berlari, berlutut dan berdoa hingga menjelang subuh. Setelah itu dia hampiri bilik Ayahnya yang sedang berdoa, ketika Ayahnya berdiri anak wanita itu merengkuh dan mencium telapak tangan Ayahnya. "AKU MENDENGAR & MERASAKAN BEBANMU, AYAH". Dunia ini memiliki banyak keajaiban, segala ciptaan Tuhan yang begitu agung, tetapi tak satu pun yang dapat menandingi keindahan tangan Ayah...

Berbahagialah yang masih memiliki Ayah, dan lakukanlah yang terbaik untuknya .....
Berbahagialah yang merasa sebagai ayah, dan lakukanlah yang terbaik buat keluarga kita .....