Pada saat kunjungan dinas ke Provinsi Papua, maka saya
menyempatkan diri untuk mengunjungi daerah perbatasan Papua New Guinea. Daerah
perbatasan ini berjarak sekitar 80 km dari pusat kota Jayapura, sedangkan jarak
tempuh dengan kendaraan darat memakan waktu sekitar 1,5 jam. Kualitas jalan
sangat bagus namun jalan cukup berkelok-kelok menembus kaki perbukitan.
|
Skouw Military Post |
Salah satu kampung yang saya lewati adalah
kampung Nafri. Info yang menarik ditempat ini adalah anda harus
mengendarai mobil super hati-hati, karena apabila menabrak babi atau anjing
maka ganti rugi yang diminta bisa puluhan sampai ratusan juta. Karena mereka
scara adat menghitung kerugian dengan proyeksi ke depan. Misalnya; Babi ini
tahun depan punya anak 5 harga 1 babi Rp. 5 juta maka 5 x 5 juta harus anda
keluarkan dalam-dalam dari kocek anda.
Setelah itu perjalanan melewati sebuah jembatan
yang membentang diatas sungai Tami, kami menjumpai pos pertama di Muara
Tami. Sesuai aturan yang berlaku kaca mobil harus dibuka, namun tidak perlu menghentikan
mobil. Mobil berjalan pelan, say hello dan melambaikan tangan saja cukup kepada tentara penjaga perbatasan, dan mereka pun akan melambaikan tangan dengan ramah juga.
Kemudian sampai di sebuah pos penjaga
perbatasan di daerah Skouw, yang di jaga oleh Satuan Tugas Batalyon Infanteri
Lintas Udara 431 (Satgas Yon Inf Linud 431) dengan semboyan “Satria Setia
Perkasa”. Tidak jauh disana terlihat sebuah pasar perbatasan yang ramai
dikunjungi oleh orang PNG untuk membeli berbagai keperluan hidup. Orang PNG
membeli bahan kebutuhan pokok, seperti beras, gula, tepung, rokok, bahan
sandang, barang elektronik, dll dengan menggunakan mata uang yang disebut Kina
(1 Kina = Rp. 3.000). Sebagian dari mereka membawa barang dengan menggunakan
kereta dorong, mirip dengan kereta dorong untuk mengangkut bahan bangunan,
sebagian dipanggul biasa. Para pedagang umumnya berasal dari Makassar.
|
Batalyon Infanteri LINUD 431 |
Setelah melewati pasar tersebut maka terdapat
Gerbang Selamat Datang “Welkam Long Papua Niugini Jesus Christ is Lord over
this land”. Kemudian terdapat sebuah zona bebas yang hanya berjarak sekitar 10
meter, ada pagar pembatas setinggi 1,5 meter. Konon area ini adalah tempat
pertukaran sandera jika terjadi peperangan .Untuk anda yang melewati zona bebas
ini dan memasuki wilayah PNG maka masih diizinkan, begitu pula sebaliknya. Disitu
terdapat menara pengintai, yang dibangun sangat tinggi dengan kibaran bendera
merah putih diatasnya. Selain pos jaga kedua negara, terdapat juga kantor
imigrasi dan rumah dinas para petugas di perbatasan.
|
Welkam Long Papua Niugini |
|
Tugu Perbatasan RI - PNG |
|
Lukautim yu yet long |
|
Penduduk PNG |
|
OTW to PNG |
|
@PNG |
Tanpa terasa hari sudah semakin sore, maka harus
segera meninggalkan kawasan ini karena batas waktu yang diberikan adalah sampai
dengan jam 16.00 Waktu Indonesia Timur. Selamat tinggal PNG “Gudbai Tenkyu Long Kam Lukim Papua
Niugini God Istap Wantaim Yu”.
|
Gudbai Tenkyu Long Kam Lukim Papua Niugini |