30 November 2015

Mengunjungi Buton Utara


Hingga tahun 2015, Kabupaten Buton Utara yang beribukota Buranga, merupakan salah satu dari 17 Kabupaten yang ada di Sulawesi Tenggara. Letak Kabupaten Buton Utara, sebelah Utara berbatasan dengan Kendari dan Konawe Selatan, sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Muna, sebelah Timur berbatasan dengan Kepulauan Wakatobi dan Laut Banda, dan sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Buton. Secara geografis, Kabupaten Buton Utara wilayahnya meliputi sebagian Pulau Buton bagian Utara serta pulau-pulau kecil yang tersebar di sekitar kawasan tersebut.


Kabupaten Buton Utara merupakan daerah pemekaran dari Kabupaten Muna. Pembagian wilayah administrasi pemerintahan Kabupaten Buton Utara meliputi enam kecamatan yaitu, Kecamatan Bonegunu, Kecamatan Kambowa, Kecamatan Wakorumba, Kecamatan Kulisusu, Kecamatan Kulisusu Barat, dan Kecamatan Kulisusu Utara.

SEJARAH BUDAYA YANG MASIH LESTARI
Kabupaten Buton Utara terbentuk dari sebuah kerajaan yang dibangun pada abad ke-15 yang pernah menjadi daerah bagian Kesultanan Buton yang disebut Barata Kulisusu. Beberapa peninggalan kerajaan berupa bangunan tua bersejarah yang masih terpelihara seperti Benteng Lipu, Benteng Bengkudu, Baruga Benteng Lipu, serta benteng-benteng kuno lainnya yang tersebar di beberapa tempat, sampai saat ini bisa disaksikan para wisatawan pengunjung.

Sejarah panjang Buton Utara terbentuk dari kondisi sosial budaya yang dinamis masyarakatnya, dipengaruhi dan berkembang sejalan dengan kehidupan alam tropis dan lautan di sekelilingnya. Falsafah hidup yang masih tetap dijaga dan dilestarikan sampai saat ini oleh masyarakat Buton Utara lebih dikenal dengan “Lipu Tinadeakono Sara”, yang berarti, daerah yang dibangun dengan berazaskan hukum sebagai prinsip yang terus dipegang dan dilestarikan.

BAGAIMANA MENUJU BUTON UTARA

Yang paling simple, adalah dari Kota Kendari, ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara, dengan menumpang kapal laut dalam dua pilihan. Pertama, dengan menumpang kapal kayu yang secara rutin menuju ke Buton Utara setiap hari Senin, Selasa, Kamis, dan Sabtu. Lama perjalanan dengan kapal kayu tersebut sekitar enam jam. Setelah dari Buton Utara, kapal kayu tersebut juga melanjutkan pelayarannya ke Wakatobi. Kedua, menumpang kapal cepat terbuat dari Viber dengan lama perjalanan sekitar 2,5 – 3 jam. Untuk menuju Kota Kendari, ibukota Sulawesi Tenggara, wisatawan bisa melalui penerbangan dari Makassar dan/atau langsung dari Jakarta ke Kendari.

Alternatif lain, wisatawan dapat melalui penerbangan dari Makassar ke kota Bau-bau, untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan menuju ke Kabupaten Buton Utara melalui jalan darat dengan mobil.

18 November 2015

Menjadi Seorang Moderator




Ada beberapa urutan langkah yang harus dilakukan moderator dalam sebuah presentasi, yakni :
  1.  Pembukaan;
  2.  Ucapan Selamat Datang pada Peserta;
  3.  Uraian singkat latar belakang dan tujuan presentasi;
  4.  Perkenalan Penyaji dan Tema Presentasi;
  5.  Penentuan waktu dan mekanisme tanya jawab;
  6.  Mengundang Pembicara menyajikan presentasi;
  7.  Rangkuman umum inti presentasi penyaji;
  8.  Mengundang pendengar untuk bertanya;
  9.  Ucapan terimakasih kepada penyaji dan pendengar;
  10.  Moderator menutup presentasi.

  • Pembukaan
Tugas pertama Moderator adalah membuka jalannya presentasi, diskusi, seminar, lokakarya. Sebagai contoh saya sajikan kalimat pembuka sebagai berikut :
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh, Shalom, Om Swastiastu, Namo Buddhaya. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua. Baiklah Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu, marilah kita buka pertemuan pagi ini dengan terlebih dahulu mengucap puji syukur kehadlirat Tuhan YME…..
  • Ucapan Selamat Datang Peserta
Tugas berikut adalah mengucapkan selamat datang pada peserta. Disini upayakan agar peserta mendapat kesan yang menyenangkan terhadap acara presentasi sekaligus sedikit memberi kesan bahwa Anda adalah seorang moderator yang baik. Contoh kalimatnya adalah
Selamat datang bagi para eksekutif muda yang hadir dalam acara Diskusi yang menarik ini dan dilaksanakan di gedung yang juga ekslusif, yaitu…..
  • Uraian singkat latar belakang dan tujuan presentasi
Upayakan peserta merasa tertarik dengan materi presentasi dengan menceritakan latar belakang dan tujuan presentasi. Disini moderator harus berusaha agar topik yang disajikan itu seolah-olah merupakan hal yang penting, up to date sekaligus dekat dengan kehidupan keseharian peserta. Contoh kalimatnya adalah
Diskusi yang menarik ini dilatarbelakangi oleh adanya keprihatinan kita pada……..Oleh karena itu, diskusi kita hari ini akan bertujuan untuk…..
  • Perkenalan Penyaji dan Tema Presentasi
Dalam memperkenalkan presenter, upayakan agar audiens merasa yakin dengan kualitas dan kapabilitas si pembicara, utamanya kelayakan kompetensi sehubungan dengan makalah yang hendak disajikan. Contoh kalimatnya adalah….
Untuk menyemarakkan acara diskusi, sengaja kami undang seorang pakar…….bernama…….beliau lahir di…….jabatan yang pernah disandangnya adalah…..Dan hari ini Beliau telah siap dengan makalahnya yang bertajuk…………..Untuk memperlancar kegiatan presentasi kali ini, saya (nama modertor) akan berusaha memandu acara sampai selesai….
  • Penentuan waktu dan mekanisme tanya jawab
Waktu yang diatur meliputi waktu presentasi dan pengaturan sesi tanya jawab, termasuk alokasi waktu serta jumlah sesi yang akan direncanakan. Contohnya
Agar diskusi kita berjalan dengan lancar, maka penyaji akan kita persilakan untuk menyajikan makalahnya selama…..menit. Sedangkan untuk sesi tanya jawab akan kita beri waktu selama……menit, setelah Bapak…….menyajikan makalahnya.
  • Mengundang Pembicara menyajikan presentasi
Contohnya:
Saya persilakan pakar kita, Bapak…..menyajikan makalahnya……
  • Rangkuman umum inti presentasi penyaji
Rangkuman presentasi yang mungkin sering Anda lihat di televisi adalah pada akhir kegiatan…tetapi ada manfaat khusus jika moderator menyampaikan kesimpulan setelah presenter menyajikan makalah, yakni untuk menarik peserta buat memberikan pertanyaan…terutama jika presenternya monoton, terlalu teks book atau secara umum kurang baik dalam menampilkan makalah. Contoh kalimatnya adalah sebagai berikut.
Demikianlah sajian yang menarik dari Bapak……Sajian tadi saya yakin akan merangsang kita untuk berfikir arti pentingnya…… Jalan keluar yang ditawarkan antara lain adalah………….
  • Mengundang pendengar untuk bertanya
Lebih baik jika sesi tanya jawab dibagi dalam beberapa sesi dengan satu sesi maksimum 3 penanya. Contohnya
Untuk memperjelas makalah yang telah disajikan, kami undang Bapak dan Ibu untuk memberikan pertanyaan. Untuk kesempatan pertama, kami akan buka termin pertama dengan 3 penanya…..Mohon Bapak – Ibu menyebutkan nama dan asal instansi sebelum mulai bertanya…..serta mohon agar pertanyaan yang diberikan singkat, tepat sasaran. Kami persilakan…..
  • Ucapan terimakasih kepada penyaji dan pendengar
Sampaikan dengan ramah, tulus dan penuh senyum. Contohnya….
Terima kasih atas Bapak…..yang telah sudi membagi sedikit pengalamannya pada acara diskusi hari ini…..Rasa terimakasih juga saya sampaikan kepada para hadirin sekalian, utamanya atas partisipasi aktif selama diskusi berlangsung….
  • Moderator menutup presentasi
Tutup dengan ucapan yang bersemangat atau kalimat-kalimat yang bernada optimis atas pemecahan masalah yang telah didiskusikan. Contohnya….
Kita tutup diskusi kita hari ini dengan ucapan Semoga Indonesia tetap maju…..serta tepuk tangan untuk kita semua…

10 November 2015

Djamin Ginting, Pejuang Kemerdekaan dari Tanah Karo

Letjen TNI (Purn) Djamin Ginting

Djamin Ginting adalah seorang pejuang kemerdekaan menentang pemerintahan Hindia Belanda di Tanah Karo. Djamin Ginting dilahirkan di desa Suka, kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo. Setelah menamatkan pendidikan sekolah menengah dia bergabung dengan satuan militer yang diorganisir oleh opsir-opsir Jepang. Pemerintah Jepang membangun kesatuan tentara yang terdiri dari anak-anak muda di Tanah Karo guna menambah pasukan Jepang untuk mempertahankan kekuasaan mereka di benua Asia. Djamin Ginting muncul sebagai seorang komandan pada pasukan bentukan Jepang itu.

Letjend. Djamin Ginting, lahir di Suka sebuah desa di Kabupaten Tanah Karo, 12 Januari 1921 Ayahnya bernama Lantak Ginting Suka dan ibunya bernama Tindang Br. Tarigan. Ia anak ke dua dan tujuh orang bersaudara. Tahun 1928 Ia masuk sekolah Ver Volg School di desanya dan kemudian dilanjutkan ke Schakel School (SD lanjutan) di Kabanjahe. Tahun 1935 Ia masuk MULO di Medan, disana ia kemudian mulai terlibat dalam organisasi diantaranya Pertoempoean Karo bersama- sama temannya antara lain Nelang Sembiring, Kontan Bangun. Selamat Ginting, dll. Ketika perang Asia Timur Raya pecah ia kemudian masuk tentara Pembela Tanah Air (PETA). Ia kemudian banyak terlibat dalam Tentara Keamanan Rakyat dan menjabat sebagai komandan devisi IV di Kabanjahe hingga ke Dairi. Ia menikah dengan Likas Br Tarigan.

Pada masa perang kemerdekaan dan agresi militer Belanda pertama dan kedua. ia terlibat intens dalam mempertahankan kedaulatan RI. Seperti yang dikisahkannya dalam buku Bukit Kadir, ia terlibat beberapa kali pertempuran dan perundingan dengan pihak Belanda. Salah satu peristiwa yang memilukan ketika serangan udara dilakukan oleh tentara Belanda. banyak temannya seperjuangan yang gugur.

Rencana Jepang untuk memanfaatkan putra-putra Karo memperkuat pasukan Jepang kandas setelah Jepang menyerah kepada sekutu pada Perang Dunia II. Jepang menelantarkan daerah kekuasaan mereka di Asia dan kembali pulang ke Jepang. Sebagai seorang komandan, Djamin Ginting bergerak cepat untuk mengkonsolidasi pasukannya. Dia bercita cita untuk membangun satuan tentara di Sumatera Utara. Dia menyakinkan anggotanya untuk tidak kembali pulang ke desa masing masing. Beliau memohon kesediaan mereka untuk membela dan melindungi rakyat Karo dari setiap kekuatan yang hendak menguasai daerah Sumatera Utara. Situasi politik ketika itu tidak menentu. Pasukan Belanda dan Inggris masih berkeinginan untuk menguasai daerah Sumatera.

Dikemudian hari anggota pasukan Djamin Ginting ini akan mucul sebagai pionir-pionir pejuang Sumatera bagian Utara dan Karo. Kapten Bangsi Sembiring, Kapten Selamat Ginting, Kapten Mumah Purba, Mayor Rim Rim Ginting, Kapten Selamet Ketaren, dan lain lain adalah cikal bakal Kodam II/Bukit Barisan yang kita kenal sekarang ini. Ketika Letkol. Djamin Gintings menjadi wakil komandan Kodam II/Bukit Barisan, dia berselisih paham dengan Kolonel M. Simbolon yang ketika itu menjabat sebagai Komandan Kodam II/Bukit Barisan. Djamin Ginting tidak sepaham dengan tidakan Kolonel Simbolon untuk menuntut keadilan dari pemerintah pusat melalui kekuatan bersenjata. Perselisihan mereka ketika itu sangat dipengaruhi oleh situasi politik dan ekonomi yang melanda Indonesia. Disatu pihak, Simbolon merasa Sumatera dianak-tirikan oleh pemerintah pusat dalam bidang ekonomi. Dilain pihak, Ginting sebagai seorang tentara profesianal memegang teguh azas seorang prajurit untuk membela negara Indonesia.

Dalam rangka menghadapi gerakan pemberontakan Nainggolan di Medan (Sumatera Utara) maka Panglima TT I, Letkol Inf Djamin Ginting melancarkan Operasi Bukit Barisan. Operasi ini dilancarkan pada tanggal 7 April 1958. Dengan dilancarkannya operasi Bukit Barisan II ini, maka pasukan Nainggolan dan Sinta Pohan terdesak dan mundur ke daerah Tapanuli. Dipenghujung masa baktinya, Setelah pengakuan kedaulatan RI tahun 1949, ia kemudian aktif sebagai tentara di Kodam I Bukit Barisan sebagai wakil Panglima. Pada masanya sangat banyak masyarakat Karo tertolong dengan bantuannya, dengan memasukkan putra Karo bekerja di perkebunan Negara.

Kemudian ia diangkat menjadi Panglima Kodam I Bukit Barisan menggantikan Kolonel Simbolon. Pada saat itu, sedang terjadi pergolakan PRRI yang dikenal dengan dewan Gajah. Ia membuat strategi untuk menumpas pemberontakan tersebut, yang kemudian membebas tugaskan perwira yang terlibat. Pangkatnya kemudian dinaikkan menjadi Kolonel. Tahun 1962 oleh Mayjend. Ahmad Yani ditarik ke Mabes AD sebagai Asisten II Operasional dan Latihan AD.

Di tahun yang sama pangkatnya kemudian diangkat menjadi Brigadir Jenderal. Di posisinya yang baru. ia banyak terlibat dalam masalah pengambilalihan Irian Barat serta konfrontasi dengan Malaysia. Tahun 1964 pangkatnya dinaikkan lagi menjadi Mayor Jenderal. Pada April 1965, ia menjadi Ketua steering committee seminar pertama TNI AD, yang kemudian melahirkan konsep dwi fungsi ABRI yang diperkenalkan oleh Jenderal A.H Nasution. Pada 30 September 1965 terjadi pemberontakan PKI.

Seorang putrinya bernama Rimenda br Ginting, SH, yang sekarang menjabat sebagai ketua umum Himpunan Masyarakat Karo Indonesia. Semasa hidupnya, Djamin Gintings menulis beberapa buku. Satu diantaranya "Bukit Kadir" mengisahkan perjuangannya di daerah Karo sampai ke perbatasan Aceh melawan Hindia Belanda. Seorang anggotanya, Kadir, gugur disebuah perbukitan di Tanah Karo dalam suatu pertempuran yang sengit dengan pasukan Belanda. Bukit itu sekarang dikenal dengan nama Bukit Kadir. Salah satu peristiwa yang memilukan ketika serangan udara dilakukan oleh tentara Belanda. banyak temannya seperjuangan yang gugur. Kejadian itu kemudian melahirkan lagu Oh, turang yang sangat popular ketika itu.

Tahun-tahun berikutnya ia aktif di lembaga DHN angkatan 45 dan terpilih sebagai Ketua II. Sementara sebagai pembina adalah Soeharto dan Ketua Umumnya adalah Adam Malik. Ia akhirnya terjun ke dunia politik dan kemudian menjadi salah satu pendiri Sekber Golkar mewakili Gakari (Gabungan Karya Rakyat Indonesia). Di tahun 1970 ia menamatkan pendidikannya dan Fisipol Untag dengan gelar dokterandus (Drs). Di tahun 1971 ia terpilih kembali sebagai Ketua I DHN 45 dan sebagai Ketua Umumnya adalah Soeharto. Selama hidupnya Djamin Ginting di kenal sangat mencintai Karo baik dalam perbuatan dan tindakannya sebagai pejuang dan pejabat Negara.

Karirnya di militer juga terus menanjak dengan pangkat Letjen tahun 1971. Dan di tahun ini juga kemudian terpilih menjadi anggota DPR RI Komisi II. Soeharto yang terpilih menjadi presiden, kemudian mengangkat Djamin Gintings menjadi Duta Besar untuk Canada. Namun karirnya menjadi duta besar tidak selesai dijalaninya karena beliau wafat sebelum masa tugasnya selesai. Ia meninggal dunia tanggal 23 Oktober 1974 di Montreal Canada dan kemudian dikebumikan di TMP Kalibata.

Jabatan yang pernah diduduki, Kepala Staf Kodam II/Bukit Barisan , Assisten Dua Bagian Perang di TNI, Panglima TT I Bukit Barisan., Panglima Sumatera Utara, dengan pangkat Mayor Jenderal, menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Front Nasional, di Kabinet Dwikora Revisi Kedua., Penggerak dari pembentukan GAKARI yang nantinya akan membentuk GOLKAR.